Catatan Tika
  • Home
  • Contact Me

Lifestyle

Health

Travel

Taste

tikacerita.com,- Sejak pandemi melanda dunia, isu kesehatan mental cukup banyak mendapat perhatian masyarakat.


seni tani

Sebagai orang yang masih berjuang dengan kondisi ini (bisa baca cerita dan pembahasanku tentang mental illness di sini dan di sini), aku selalu merasa relate setiap kali mendengar atau membaca kisah-kisah orang lain tentang perjuangan mereka hidup dengan penyakit mental. Setiap ada berita tentang orang yang mengakhiri hidupnya atau berusaha mengakhiri hidupnya, aku merasa seperti sedang berada di dalam sepatunya. Kalian yang telah menjadi pembaca blog ini sejak lama maupun mutualku di media sosial pasti juga tahu seberapa seringnya aku mengangkat tema ini di dalam status dan postinganku, terutama di Instagram dan Tiktok. 


Instagram profil @itstikakid


Saat pandemi Covid-19, Unicef mengadakan survey pada tahun 2020 dan menemukan fakta bahwa pembatasan aktivitas akibat Covid-19 telah mengakibatkan perubahan secara mendadak pola hidup remaja dan mengganggu kesehatan mental remaja.

Menurut Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey tahun 2022, sejumlah 15,5 juta atau 34,9 persen remaja mengalami masalah mental dan 2,45 juta atau 5,5 persen remaja mengalami gangguan mental. Dari jumlah tersebut, hanya 2,6 persen yang mengakses layanan konseling. 

RS Duren Sawit juga melakukan riset terhadap 4010 responden selama pandemi Covid-19 dan menemukan bahwa dari 64,8% responden yang mengalami gangguan psikologi, 71%-nya dialami oleh perempuan. Sedangkan hasil penelitian menurut kelompok usia dan jenis gangguan bisa dilihat pada diagram berikut:


gangguan kejiwaan

Penelitian-penelitian tersebut menyadarkan kita bahwa efek pandemi terhadap kondisi psikologis masyarakat sangat luar biasa. Dari semua kelompok usia yang menjadi responden, mayoritas mengalami gangguan psikologis, termasuk kelompok usia produktif. 

Bisa dipahami betapa beratnya beban yang dirasakan oleh entitas yang seharusnya aktif tetapi dipaksa keadaan untuk menjadi pasif. Yang terbiasa dinamis tetapi mau tak mau harus berubah menjadi statis. Belum lagi mereka yang kehilangan sumber pendapatan karena perubahan pola hidup dan kesehatan. Kehilangan lapangan pekerjaan tak pelak menjadi pukulan yang sangat telak bagi penduduk usia produktif, terlebih bagi mereka yang menginjak usia duapuluhan dan mengalami fase krisis seperempat baya atau quarter life crisis. 

Melihat fakta ini, sekelompok pemuda berusaha mengambil langkah kecil demi mengangkat kembali motivasi hidup bagi rekan-rekan segenerasinya. Pada saat yang sama, mereka menemui lahan terbengkalai yang penuh dengan sampah dan brangkal di sekitar lingkungan tempat tinggal. Setelah mempertimbangkan berbagai kemungkinan, mereka memutuskan untuk menggabungkan kedua permasalahan tersebut dalam satu solusi.

seni tani bandung
Sumber: IG Seni Tani

Vania dan Galih, yang usianya bahkan belum tiga puluh tahun, bersama tiga orang kawan adalah penggerak urban farming social enterprise bernama Seni Tani di Kelurahan Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung Utara. 

Pada bulan November 2020 di saat dunia sedang dicekam oleh Covid-19, kelima pemuda tersebut mulai memusatkan perhatian pada riset, sosialisasi, negosiasi dan diskusi demi mengatasi permasalahan yang ada di lingkungan mereka tersebut.

Setelah perjuangan yang tidak mudah, akhirnya di awal tahun 2021 mereka mendapat lampu hijau untuk menggunakan lahan tidur milik pemerintah Kota Bandung seluas 400 m2 menjadi kebun sayur. 

Bukan sembarang kebun sayur, mereka memilih pertanian regeneratif demi meningkatkan kesehatan dan kesuburan tanah sekaligus melindungi sumberdaya dan keanekaragaman hayatinya. Dengan cara ini, tanah lebih tahan terhadap dampak dari perubahan iklim sehingga hasil panen pun meningkat.

Tanaman yang dipilih sebagai pembuka adalah kacang edamame karena mampu memperkaya nitrogen tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman, dan bunga matahari untuk menarik serangga agar hadir di kebun demi menambah biodiversitas.

Pada bulan April tahun 2021 mereka memanen edamame pertama yang kemudian dibagikan kepada rekan-rekan yang hadir sebagai ungkapan rasa syukur.


Seni tani
Sumber: IG Seni Tani

Bukan hanya teknis penanaman, mereka juga memanfaatkan sampah organik dari lingkungan sekitar untuk diolah menjadi kompos dengan sistem lasagna compost, yaitu sistem pengolahan sampah secara aerob yang tidak menimbulkan bau menyengat.

Lasagna compost
Sumber: IG Seni Tani

sampah organik
Sumber: IG Seni Tani


Di balik musibah ada hikmah. Tampaknya kondisi ekonomi yang melambat akibat pandemi tidak membuat pemuda pemudi Kota Bandung tersebut menyerah pada keadaan. Siapa sangka kesulitan justru menginspirasi mereka untuk memulai aktivitas penciptaan lapangan kerja sekaligus mewujudkan ketahanan pangan. Semua bermula dari kejelian anak-anak muda tersebut melihat potensi yang tersimpan dalam lahan tidur milik Pemerintah Kota Bandung. Sejak November 2020 hingga Februari 2023 ada kurang lebih 1000 m2 (seribu meter persegi) lahan tidur yang berhasil dikelola oleh kelompok mereka hingga menghasilkan lebih dari seratus lima puluh kilogram (150 kg) sayur mayur.

Seni tani

Kegiatan kelompok yang disebut Seni Tani tersebut berhasil menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa untuk memulai berkebun tidak selalu memerlukan lahan yang luas. Bahkan dengan lahan seukuran 1x1 meter pun kita sudah bisa membuat kitchen garden atau kebun pribadi untuk keperluan pribadi.

seni tani
Sumber: IG Seni Tani

Lahan yang digunakan oleh kelompok Seni Tani saat ini terbagi menjadi dua; sebagian untuk kebun komunal, yaitu kegiatan berkebun bersama anggota komunitas yang berjumlah 97 ; dan sebagiannya lagi dikerjakan sebagai petani urban oleh dua orang pemuda setempat dengan pendapatan tetap. 

Bagian yang paling menarik dari program ini adalah hasil panen didistribusikan melalui Kelompok Tani Sauyunan dengan sistem CSA, yaitu Community Supported Agriculture. Sistem ini adalah sebuah sistem di mana anggota kelompok yang berjumlah 24 orang membayar di awal sebelum benih ditanam, sehingga petani urban mendapat kepastian pembayaran sebelum panen (advance payment) sedangkan anggota komunitas mendapat kepastian hasil panen. Setiap hari Kamis, anggota akan memperoleh paket berisi sayur mayur yang diantarkan ke rumah, bekerjasama dengan karang taruna dan pemuda sekitar untuk distribusinya.

seni tani

Dengan langkah-langkah inovatif tersebut, tak heran jika Seni Tani mendapatkan apresiasi SATU Indonesia Awards tahun 2021. SATU (Semangat Astra Terpadu Untuk) Indonesia Awards adalah bentuk apresiasi Astra terhadap generasi muda, baik kelompok maupun individu yang menjadi pelopor dan berhasil menginisiasi perubahan dalam berbagai sektor.

Siapa yang terharu melihat kesungguhan kelompok ini dalam mengangkat kembali kondisi mental dan ekonomi lingkungan sekitar? Saya, Bang, saya!

#SemangatUntukHariIniDanMasaDepanIndonesia #KitaSATU

tikacerita.com;- Kalian pada merasa nggak sih kalau akhir-akhir ini panasnya nggak ngotak?


tips menjaga kesehatan

Di beberapa kota bahkan suhunya menyentuh angka 40 derajat di siang hari dan sore hari masih di atas 30 derajat. AC harus menyala terus saking panasnya, padahal AC melepaskan zat yang dapat melubangi ozon, yang artinya bumi bakal makin panas karena lapisan pelindungnya makin menipis (bahkan berlubang). Sungguh lingkaran setan yang nggak ada habisnya. 


suhu panas indonesia

Sebagai penduduk bumi, tentu saja kita sangat terdampak suhu ekstrim tersebut. Selain badan yang rasanya gampang sakit-sakitan, kulit kitalah yang tampaknya yang paling menderita. Di luar ruangan terpapar terik matahari dan polusi, di dalam ruangan terkena AC yang membuat kulit kering bahkan keriput. Menyedihkan bukan?

Di tengah cuaca yang kurang bersahabat seperti ini, adalah keharusan bagi kita untuk memberi perhatian lebih kepada tubuh kita sendiri dan tentu saja orang-orang yang kita sayangi. 

Untuk kalian yang membaca blog ini sejak lama, tentu tahu kalau aku ini orang yang gampang sekali sakit, bahkan harus terapi beracam-macam jenis (diantaranya aku tulis di sini dan sini), karena itulah aku ingin berbagi beberapa tips untuk menghadapi cuaca seperti ini, setidaknya ini aku lakukan supaya aku sendiri nggak gampang ambruk karena sekalinya sakit, pemulihanku tuh lama banget. Jadi ini dia, tips menjaga kesehatan di tengah cuaca ekstrim:

1. Istirahat cukup

istirahat cukup

Ini adalah kebutuhan absolut kita sebagai manusia ya. Istirahat bukan berarti nggak produktif. Justru kalau kita kurang istirahat kita nggak akan bisa produktif. Ada yang bilang orang dewasa setidaknya perlu 6 jam waktu tidur, ada yang bilang kalau bisa 8 jam. Tapi kita mah bisa tidur aja udah syukur nggak sih? Ya udahlah ya, pokoknya ada waktu istirahat pakai aja buat tidur.

2. Kelola stress

Selain tidur yang cukup, sepertinya ini hal yang juga susah kita lakukan sebagai orang dewasa deh. 12 tahun sekolah plus kuliah 3-4 tahun ternyata nggak membuat kita paham bagaimana mengelola stress, padahal sejak sekolah juga nyaris tiap hari kita udah stress. Pulang sore harusnya istirahat malah dikasih tugas sejibun. Nerbener deh, definisi stress sejak dini. Jangan heran kalau banyak yang mengalami masalah mental saat dewasa, yang juga aku rasakan dan aku bahas juga di medsos dan blog ini. Silakan bisa dibaca di postingan-postingan sebelumnya, seperti di sini dan sini, juga di Instagram atau pun di Tiktok.

3. Atur pola makan

pola makan sehat

Mengatur pola makan ini sudah banyak dibahas tampaknya ya kawan. Kalian juga bisa follow akun-akun yang membahas tentang ini. Tapi ingat ya, sesuaikan dengan kondisi tubuh kalian, jangan memaksakan diri sampai jatuh sakit misalnya. Selalu pahami sinyal dari tubuh kalian sendiri.

4. Olahraga 

olahraga kartun

Sebagai sports addict sejak dini, aku sangat menggarisbawahi olahraga sebagai hal yang wajib kalian lakukan setidaknya seminggu sekali (kalau bisa 2-3 kali lebih baik). Aku sendiri karena baru saja pulih dari LBP (lower back pain) harus stretching setiap hari agar tidak kembali ke kondisi itu. Sakit banget brow!

5. Konsumsi suplemen 

Ini perlu banget di kala tubuh kita banyak ujian seperti sekarang ini. Aku sendiri rutin minum suplemen vitamin D3 & K2, magnesium & zinc serta kapsul penambah darah karena sejak dulu aku anemia yang terutama bakal drop banget saat periode haid datang. Untuk kalian, sesuaikan aja sesuai kebutuhan tubuh masing-masing, ok?

6. Penuhi cairan sesuai kebutuhan

Meskipun semua orang tahu kalau kita sangat perlu minum yang cukup, aku masih tak paham mengapa di sekolah kita dilarang minum selain saat istirahat. Lihat deh jadinya, saat dewasa kita jadi suka skip minum dan akibatnya jadi ke mana-mana. Buat kalian yang bekerja sebagai guru, plis deh, kasih kesempatan siswa kalian minum sejam sekali. Seteguk dua teguk cuma butuh beberapa detik kok, nggak bakal mengurangi jam belajar mereka. Kurang cairan juga bikin susah berpikir lho bukan cuma berpengaruh ke kesehatan. Tolong ya, minum itu penting.

Baca juga: Jalan-jalan ke Jogja, Di-prank Google Maps


Itu dia beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk memperkuat daya tahan tubuh agar tidak mudah jatuh sakit atau tertular orang lain yang sedang sakit.

Bagaimana dengan kulit yang tiap saat terpapar cuaca dan polutan ini? Samakah cara perawatannya?

Pada prinsipnya, kelima cara diatas berpengaruh terhadap keseluruhan kondisi tubuh kita termasuk kulit. Misalnya, orang yang pola makannya baik (gizi seimbang) tentu kondisi kulitnya akan lebih sehat daripada yang makannya sembarangan (misalnya banyak makan gorengan). Namun, karena kulit adalah benteng pertama kita menghadapi dunia yang kejam ini, ada hal-hal ekstra yang perlu kita lakukan untuk merawat dan melindunginya, yaitu:

1. Mandi dua kali sehari 

2. Gunakan tabir surya saat pagi hingga sore hari

3. Bersihkan wajah setelah beraktivitas

4. Gunakan skin care dengan teratur

5. Gunakan masker di luar ruangan

5. Lakukan perawatan 

tips merawat kulit

Aku sendiri kemarin mencoba perawatan di Zap Clinic yang baru saja membuka cabang baru di Jl. Magelang No. 5, Sinduadi, Sleman, Yogyakarta. Nama Zap Clinic tentu saja sudah tak asing bagi kaum hawa yang memperhatikan kesehatan kulit mereka. Perawatan Zap yang paling dikenal tentu saja hair removal hingga istilah nge-Zap sangat akrab untuk kegiatan membersihkan rambut-rambut di badan. Namun sebenarnya Zap Clinic bukan hanya untuk hair removal, ada banyak sekali perawatan yang tersedia di klinik tersebut. Pilihan perawatannya bisa dilihat di video paling bawah tulisan ini ya, tapi ingat, untuk memilih jenis perawatan yang tepat, kalian harus berkonsultasi dulu dengan dokternya.

Karena ini pertama kalinya aku melakukan perawatan wajah di Zap Clinic, aku bertemu dokter untuk analisa kondisi kulit dan konsultasi. Hasilnya, masalah kulitku adalah warna yang tidak merata, bekas jerawat, pori-pori sedikit terbuka, kusam dan mulai muncul flek-flek alias pigmentasi. Aku sendiri menyadari pigmentasi ini sekitar tiga minggu yang lalu saat membersihkan wajah setelah terpanggang matahari seharian dalam perjalanan Madiun - Surabaya - Malang. Waktu itu aku berpikir, "Wah, ada freckless? Kayak orang bule aja haha." Ini cari bahan buat ngetawain diri sendiri ya karena menyesal kenapa aku sungguh malas re-apply sunscreen. 

Untungnya dokternya sungguh baik hati, rajin menabung dan tidak sombong, beliau menjelaskan bahwa flek di kulitku memang penyebabnya paparan matahari dan tergolong freckless, bukan melasma yang disebabkan karena hormon (yeayyy). 

Pertanyaan selanjutnya adalah kapan aku terakhir melakukan perawatan di klinik kecantikan. Nah ini, untung saja terakhir aku melakukan terapi kolagen itu lebih dari sebulan yang lalu, karena kalau kurang dari sebulan, treatment Zap kali ini harus diundur lagi. Aman dok, aman.

Setelah dianalisa, dokter memutuskan perawatan yang cocok untukku adalah PHOTO FACIAL GLOW. Sebelum masuk ruang perawatan, dokter tersebut (oya aku baru ingat namanya dr. Vania), menjelaskan langkah-langkah yang akan diambil nanti.

Perawatan ini merupakan 3in1 treatment, yaitu 3 jenis perawatan yang menggunakan 3 alat dalam 3 tahap sekaligus, terdiri dari:

1. Laser Toning 

Dari namanya kita paham dong kalau treatment Zap ini berupa laser yang akan ditembakkan di wajah. Laser ini akan masuk ke dalam kulit dan berfungsi untuk meratakan warna kulit wajah, menghilangkan kusam, merangsang pembentukan kulit baru, mengurangi minyak serta mengurangi flek. Namun untuk flek perlu di-treatment sesering mungkin, usahakan seminggu sekali. Sedangkan untuk mencerahkan kulit wajah, treatment ini sudah langsung kelihatan hasilnya di perawatan pertama. Ajaib, bukan? 

2. Alma Beauty Rejuve

Alma rejuv ini semacam IPL, tetapi lebih efektif, yaitu ditembak sinar silau dengan diolesi gel terlebih dahulu di kulit kita. Fungsinya adalah untuk mencerahkan, meratakan warna kulit, memperkecil pori-pori, serta merangsang produksi kolagen.

3. Oxy Infusion

Infuse di sini maksudnya diuap ya kawan, bukan di-inject jarum infus lho, jangan salah. Yang diuapkan adalah oksigen (makanya namanya oxy) dan serum yang berfungsi untuk mencerahkan.

Dr. Vania juga menjelaskan bahwa efek samping yang timbul setelah perawatan sangat minim. Jarang sekali muncul kemerahan kecuali untuk orang yang kulitnya amat sensitif atau sedang mengkonsumsi obat-obatan tertentu. Ohya ada beberapa jenis obat yang perlu hati-hati ya karena efek sampingnya bisa bikin kulit sensitif terhadap cahaya dan panas sehingga mudah memerah atau meradang. 

Aku sendiri sedang mengonsumsi Sertraline secara rutin dan ini termasuk obat yang masuk daftar yang perlu hati-hati tapi nggak selalu juga menyebabkan kulit lebih sensitif. Well, kita lihat saja nanti ya gimana kulitku merespon perawatan ini.

Lebih lengkapnya kontraindikasi yang harus diketahui adalah sebagai berikut:

1. Tidak dalam kondisi hamil, menyusui

2. Bukan penderita lupus, kanker, HIV/AIDS dan epilepsi

3. Jika ada riwayat alergi, sampaikan kepada dokter

Aku sendiri ada alergi dingin dan makanan jadi aku sampaikan itu kepada beliau. Dr. Vania bilang kalau efeknya hanya bersin-bersin tidak apa-apa, yang perlu diwaspadai itu jika efeknya bentol-bentol atau meradang. Baiklahh, untung aku cuma bersin aja.

4. Tidak habis berjemur (di bawah paparan matahari dalam waktu lama seperti di pantai)

5. Tidak melakukan treatment peeling, bleaching, waxing, plucking ataupun perawatan wajah lain dalam waktu sebulan sebelumnya seperti botox, filler, threadlift, HIFU, dll

6. Tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan tertentu

Namun seperti yang aku bilang di atas, obat-obatan ini relatif ya, bukan yang absolut dilarang seperti kontraindikasi yang lain. Kondisiku termasuk yang relatif jadi aku masih bisa melakukan treatment ini. Biasanya untuk orang-orang dengan kondisi seperti ini alat akan diatur dengan tingkat energi paling rendah terlebih dahulu.

Seandainya tetap muncul kemerahan, cara mengatasinya adalah dengan dikompres dingin (air dingin, bukan es) ditempelkan sesering mungkin. 

7. Tidak ada riwayat operasi di daerah yang akan di-treatment

Ok deh, setelah penjelasan panjang lebar tersebut, mari kita masuk ruangan perawatan. 

zap clinic
Ruang perawatan Zap Clinic

Untuk jenis perawatan ini kita tidak perlu berganti baju, kawan. Untuk yang berhijab cukup melepas kerudung aja kok. Tenang, semuanya cewek di situ.

Let's go langsung saja kita ke treatment Zap pertama yaitu LASER TONING.

laser toning treatment

Untuk laser toning ini rasanya clekit-clekit di wajah. Untuk kalian yang pernah merasakan perawatan black doll laser, nah rasanya kayak gitu deh. Tapi tenang aja, aku aja yang kulitnya lumayan sensitif nggak merasa kesakitan kok, aman deh pokoknya.

Perawatan kedua adalah ALMA REJUVE, kayak gini nih perawatannya kawan:



Treatment Zap terakhir untukku adalah OXY INFUSION. Ini bagian yang paling enak karena diuap oksigen itu seger banget gaes! Ini aku seharian diuap juga mau huhu.. Cuma saat diuap ini aku lupa minta tolong didokumentasikan jadi sebagai gantinya aku kasih bonus video fasilitas yang ada di Zap Clinic Jl. Magelang, Yogyakarta.


Pasca perawatan ada larangan yang harus kita hindari agar efek perawatannya maksimal dan mencegah hal-hal yang nggak diinginkan ya kawan. 

Do's:

1. Gunakan pelembab non zat aktif

2. Gunakan sunscreen, re-apply tiap 4 jam

3. Gunakan make up sehari setelah perawatan

4. Gunakan sabun muka untuk membersihkan wajah

Dont's:

1. Jangan gunakan serum dan krim-krim yang mengandung zat aktif seperti retinol, AHA BHA, niacinamide dll hingga 2 hari ke depan

2. Jangan gunakan masker dan sheet mask hingga 2 hari ke depan

3. Jangan berenang dan melakukan olahraga yang mengeluarkan banyak keringat selama 2-3 hari berikutnya

Mungkin kalian bertanya-tanya ya, berapa sih biaya nge-Zap di Zap Clinic Yogyakarta?

Nih pantengin videonya ya, jangan lupa juga follow medsos mereka karena sering banget ada promo loh! 


Itu dia tips menjaga kesehatan dan merawat diri di tengah cuaca ekstrim dari aku, semoga bermanfaat yaaa.

tikacerita.com,- Sejak tahu kalau harga go show kereta jarak dekat itu lumayan murah, aku jadi ketagihan buat jalan-jalan dan wisata kuliner ke kota-kota yang sebelumnya belum pernah kukunjungi. Rasanya aneh banget aku udah pernah ke Malaysia, Singapura dan Thailand tapi ke Semarang yang ibukota provinsi tetangga aja belum pernah. (Iya iyaa silakan timpuk siniii).

wisata kuliner semarang


Iya sih, memang sebelum pandemi, harga tiket pesawat ke negara-negara tetangga tersebut kadang-kadang lebih murah daripada negeri sendiri, sampai-sampai orang Surabaya banyak yang lebih memilih liburan ke sana daripada ke Labuan Bajo atau Raja Ampat misalnya, yang memang biayanya nggak ringan. Namun setelah pandemi, harga tiket pesawat kembali ke harga wajar sehingga kita yang kantongnya pas-pasan ini harus berpikir dua kali kalau mau berlibur ke luar negeri sehingga lebih memilih liburan di dalam negeri aja. (Iya silakan kalau mau timpuk lagi -_-)

Sebelumnya aku sudah menulis rekomendasi kuliner di Madiun dan pengalaman dikerjain Google di Jogja, sekarang saatnya menambahkan cerita tentang perjalanan selama di Semarang terutama wisata kulinernya. 

Aku berangkat ke Semarang naik kereta Brantas yang sampai di Stasiun Semarang Tawang sekitar puluh tujuh malam. Seperti stasiun kota mana pun, kita bisa minta dijemput ojol di titik pick up di halaman stasiun dengan syarat kita mau membayar biaya parkir ya. Aku sendiri memilih jalan ke luar stasiun bukan karena nggak mau bayar parkir tetapi karena risih sama calo-calonya (jadi ingat sama calo Stasiun Purwosari Solo yang super duper nyebelin dan ngotot banget).

Dari stasiun, aku langsung menuju ke penginapan yaitu The Capsule Gajahmada, sebuah hotel kapsul yang murah meriah banget, sesuai sama kantong solo traveler seperti aku ini. Harganya mulai 69 ribu dan tersedia rental selimut & handuk dengan menambahkan 20 ribu saja. Aku suka banget sama hotel kapsul ini karena tempat tidurnya sangat nyaman, AC-nya dingin dan ada mushollanya juga. Minusnya cuma shower-nya dingin (meskipun udah diputer mentok banget) dan tanpa handsoap (jadi harus bawa-bawa sabun kalau mau cuci tangan atau ke toilet tapi kalau ambil rental handuk dan selimut udah dapat sabun bulat kecil itu juga kok). Nggak ada slipper juga tetapi mereka menyediakan sandal jepit buat dibeli. 


the capsule gajahmada


Hotel ini terletak di Jl. Gajahmada yang berada di tengah kota Semarang sehingga dekat kalau kalian mau ke mana-mana.

Setelah rebahan sebentar (ternyata lumayan encok ya duduk di kereta ekonomi yang non-premium tuh) dan bebersih diri, temanku datang menjemput dan kita mulai menjelajah kota Semarang. Karena aku selalu craving sama bakmi jawa, ke sanalah temanku membawaku, yaitu Bakmi Djowo Doel Noemani. 


kuliner semarang


Bakmi jawa Semarang ini agak berbeda dengan bakmi jawa di kota lain seperti Jogja atau Solo. Entah lidahku yang tidak terbiasa atau bagaimana, kurasa bakmi jawa versi Semarang ini bumbunya kurang nendang. Meskipun begitu, aku cukup menikmati kok. Selain bakmi kuah yang memang jadi favoritku kalau mencari bakmi jawa, ada pilihan lain seperti bakmi goreng, bihun dan nasi goreng. Yang menarik adalah kondimen alias lauk tambahan yang disediakan. Jika di kota lain lauk tambahannya sudah siap makan, di Bakmi Djowo Doel Noemani itu lauknya lebih enak jika dibakar dan diberi kecap. 

Kelar makan bakmi, waktu sudah menunjukkan pukul sembilan lebih. Kami melanjutkan perjalanan ke Semawis, sebuah jalan di kawasan Pecinan yang difungsikan untuk semacam pusat kuliner di malam hari. Sayangnya sesampainya kami di sana, sebagian besar pedagang sudah menutup kiosnya. Hanya tinggal beberapa yang buka dan berhubung kami baru saja makan, kami berniat tidak membeli apa-apa. Namun apa daya, di sebuah kios langkahku terhenti karena membaca tulisan Zuppa Soup. Bagi kalian pembaca lama blogku mungkin tahu kalau aku penggemar berat makanan yang satu ini, bahkan sempat mengulas beberapa Zuppa Soup di Malang demi menemukan yang terenak, di antaranya Zuppa Soup Madam Wang Malang yang masih ada sampai sekarang. Yang lain sudah tidak bertahan lagi jadi beberapa postingan memang terpaksa aku hapus.



kuliner semarang
Harganya standar seperti zuppa soup yang lain, berkisar 20 ribuan. Yang ini isi jagung harga 22 ribu. Rasanya enak, mirip-mirip sama zuppa di kondangan. Pastry-nya juga tebal jadi aku suka. Rekomen sih meskipun bukan khas Semarang banget yak. Di sana juga ada es kotak (aku lupa namanya apa) yang aku pingin coba cuma sayangnya udah tutup. Besoknya aku mau beli malah belum buka. Hadeh dasar nasip.

Dari Semawis, kami berputar-putar di kota Semarang, sampai entah berapa kali lewat simpang lima. Kuakui, kota Semarang itu bagus, enak dilihat dan banyak wilayah yang vibes-nya kota tua (meskipun ada yang yang beneran disebut kota tua). Semarang sampai malam juga masih ramai, banyak yang nongkrong di sana sini, di tepi jalan, di pinggir sungai dan jangan dikata kafenya, masih ramai juga. 

Keesokan harinya, temanku bangun kesiangan dan bangun-bangun sepeda motornya sudah tak ada di tempatnya, jadi aku keluar hotel untuk mencari sarapan sendiri. Berbekal informasi dari google dan cerita temanku, salah satu rekomendasi makanan khas Semarang adalah Soto Bokoran. Kebetulan lokasinya tidak jauh dari hotel tempatku menginap. Jika saja suhu agak bersahabat, aku akan memilih untuk jalan kaki saja karena tak terlalu jauh. Sayangnya Semarang memang sepanas itu jadi aku memilih untuk naik ojol saja. Tarifnya bahkan hanya 9500 saking dekatnya.

Sebenarnya temanku sudah memperingatkan kalau Soto Bokoran ini antrinya bikin ngelus dada, tapi berhubung penasaran, aku tetap berangkat ke sana dan inilah yang kutemui kawan hahaha...


kuliner semarang
Antrinya beuh

Ada pilihan satu porsi atau setengah porsi di sana. Menyadari kemampuan makanku, aku memilih untuk memesan setengah porsi saja dengan harga sepuluh ribu. Yang membedakan soto di sini dengan di kota lain menurutku adalah bawang gorengnya. Biasanya soto yang aku tahu menggunakan bawang merah goreng aka brambang goreng, sedangkan di Semarang (terutama di Soto Bokoran) yang digunakan adalah bawang putih goreng. Secara rasa bagi lidahku sih termasuk super light alias ringan banget. Kuahnya bening dan rasanya ringan, bukan yang gurih banget. Tampaknya kuliner Semarang yang berkuah memang rasanya ringan-ringan, cocok buat kalian yang nggak terlalu suka rasa yang kuat.

Berhubung temanku masih belum berhasil mendapatkan sepeda motornya kembali, aku melanjutkan perjalanan ke Lawang Sewu dengan naik ojol. Di tengah-tengah gedung megah Lawang Sewu ternyata terhampar halaman yang cukup luas dan pas sekali aku berkunjung saat akhir pekan di mana ada pertunjukan live music keroncong. Di halaman tersebut juga tersedia berbagai jenis tenda makanan dan minuman. Aku cuma membeli segelas es degan saking haus dan panasnya Semarang. 

Lawang Sewu ini memang sudah jadi tujuan utama wisata Semarang jadi tak heran kalau pengunjungnya sangat banyak apalagi ada rombongan dari sekolah dan kampus. Salah satu efeknya, Lawang Sewu yang katanya angker itu jadi berkesan tidak angker sama sekali. Memang ada beberapa ruangan yang kosong dan sepi, tetapi karena banyaknya pintu dan jendela, cahaya leluasa masuk dan menjadikannya terang benderang. Aku penasaran berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuka dan menutup semua pintu dan jendela itu ya?


lawang sewu


Saat temanku akhirnya berhasil menguasai sepeda motornya kembali, ia menjemputku untuk check out dari hotel dan mengambil barang, kemudian kami menuju ke kuliner selanjutnya yang terletak tak jauh dari Stasiun Poncol yaitu Mie Kopyok Pak Dhuwur. Mie kopyok ini semacam lontong mie kalau di Surabaya tetapi tanpa rasa petis. Krupuk yang digunakan sebagai topping adalah krupuk puli. Pendapatku tentang mie kopyok ini sama seperti kuliner sebelumnya yaitu rasanya ringan, tapi karena isinya yang cukup penuh (mie, tahu, lontong, tauge, krupuk puli) bagiku lumayan bikin kenyang meskipun setelah itu aku masih sanggup makan Es Pankuk yang letaknya masih satu halaman dengan Mie Kopyok Pak Dhuwur. 

kuliner semarang


Harga seporsi lengkap Es Pankuk ini 17 ribu berisi 4 varian es puter dan 3 jenis tambahan isi yaitu roti, agar-agar dan pankuk. Untuk Mie Kopyok-nya aku lupa harga pastinya, antara 14 atau 15 ribu kalau tidak salah. Es puternya enak dan ringan banget rasanya, sepertinya kalau nambah seporsi lagi aku masih kuat deh hahaha...

Kedua tempat ini hanya beberapa ratus meter dari stasiun Poncol jadi seandainya kamu nggak bawa kendaraan sendiri, jalan kaki bisa jadi pilihan.

Naahhh, itu dia beberapa wisata kuliner yang aku cobain selama di Semarang yang memang hanya semalam. Kesimpulannya, meskipun rasa makanan di Semarang itu ringan-ringan tetapi oke juga kok. Kotanya juga menarik (minus panas dan banjir doang sih) dan enak dilihat. Yang masih belum aku cobain adalah naik Trans Semarang hehehe.. Doain semoga lain kali bisa ke Semarang lagi yah. 

tikacerita.com,- Seperti kata orang-orang dan lagu-lagu, Jogja ternyata memang tak habis-habis menyimpan cerita. Siapa sangka kota yang dulu bagiku terasa sangat jauh itu sekarang terasa dekat seiring naiknya frekuensiku harus ke kota gudeg tersebut.

Aku yang pertama kali mbolang sendiri dan kesasar-sasar dikerjain Google Maps Jogja yang sepertinya memang iseng setengah mati itu ternyata tak kapok juga menjelajahi kota yang UMRnya selalu jadi bahan becandaan tersebut. 

Kali ini aku kembali ke Jogja dalam rangka mengikuti Milad Forum Lingkar Pena ke-26 yang memang dipusatkan di sana. Pasca pandemi, ini adalah kegiatan besar FLP pertama yang dilaksanakan secara full offline setelah selama ini selalu diadakan secara online atau hybrid, jadi aku dan dua pengurus divisi Blogger BPP FLP lainnya, Mbak Zie dan Mbak Triana, memutuskan untuk menghadiri acara tersebut, karena meskipun kami bertiga sama-sama tinggal di Jatim (Mbak Zie malah satu kota denganku wkwk) tapi karena kesibukan masing-masing, kita sulit sekali untuk berkumpul. Semua aktivitas sebagai pengurus divisi Blogger selalu kami lakukan online jadi kesempatan untuk berkumpul seperti itu benar-benar tidak ingin kami lewatkan.


jalan-jalan di yogya


Aku tiba di Jogja nyaris tengah malam dan langsung menuju ke sebuah homestay bergaya lama yang cukup homey. Karena sudah lelah, aku berniat langsung membersihkan diri dan tidur. Oya, di homestay tersebut tidak disediakan air panas jadi pada tengah malam itu aku mandi air dingin sodara-sodara! Sungguh sebuah pencapaian yang luar biasa karena biasanya kalau mandi air dingin asmaku kambuh dan tubuhku membiru. Namun kali ini, aku nekat mandi air dingin dan untungnya tidak apa-apa karena ternyata air dingin di Jogja suhunya cukup bersahabat dengan kulitku, berbeda dengan suhu air di Malang yang untuk cuci tangan saja rasanya cukup bikin meriang.

Sayangnya, niat membersihkan diri kemudian tidur itu tinggal niat belaka karena ternyata setelah mandi bukannya mengantuk, aku malah melek dan alhasil mengoceh panjang lebar melalui chat dengan temanku. Kira-kira dini hari baru aku merasa mengantuk dan tidur. 

Keesokan harinya, setelah sarapan dan bebersih diri (lagi. Sepertinya kalau tinggal di Jogja aku bakalan rajin mandi deh meskipun menggunakan air dingin. Beneran dah air di Jogja itu nagih banget buat mandi. Penduduk Malang pasti relate banget karena rata-rata kami mandi sehari sekali karena dingin wkwkwk), atas saran dari pengelola homestay, aku menjelajah daerah Kulon Progo ditemani seorang kawan. 

Kuberitahu kau, teman, hidup sekian lama di Malang yang terkenal dengan pemandangan alamnya yang indah ternyata masih tidak membuatku siap menyaksikan keindahan alam Kulon Progo. Aku benar-benar terpesona menyaksikan pemandangan di depanku. Temanku bilang, dari seluruh daerah di wilayah DIY, Kulon Progo adalah daerah yang paling beruntung karena semuanya mereka punya. Tanah yang subur, bentang alam yang indah atas bawah dengan banyak gua dan air terjun, suhu yang bersahabat dan masih banyak lagi. 

Kami makan siang di Geblek Pari, sebuah tempat makan yang menyajikan masakan tradisional dengan sistem prasmanan di dapur seperti yang akhir-akhir ini sedang hits. Secara rasa, oke lah, sama seperti masakan desa pada umumnya, dengan tambahan camilan tradisional juga seperti tempe mendoan, geblek (ini bacanya suka bikin salah paham deh hahaha) -- yang ternyata semacam cireng yang lebih gemuk dengan tambahan rasa asam (bedanya lagi geblek ini disajikan begitu saja tanpa tambahan saos cocolan seperti cireng. Yang paling enak tentu saja dimakan saat masih hangat karena empuk, karena nanti kalau sudah dingin, geblek ini akan mengeras jadi kalau bisa segera habiskan saja), tetapi yang membuat Geblek Pari sangat ramai dan menarik adalah, pemandangan yang terbentang di depan kita saat makan. Benar-benar definisi lunch with a view, kombinasi makanan dan tradisional dan pemandangan alam yang mempesona, yang rasanya sulit sekali digambarkan dengan kata-kata. Sungguh, rasanya aku tak ingin pulang dari situ.


wisata di jogja


Sayangnya, meskipun otakku memilih untuk tak beranjak dari situ, tetapi mau tak mau aku harus tetap meninggalkan Kulon Progo. 

Kami kembali ke Jogja (kota) karena aku harus bersiap-siap untuk menghadiri undangan makan malam dari FLP Yogya bersama pengurus BPP FLP yang lain. Kali ini aku langsung menuju Wisma MM UGM, hotel tempat kami menginap yang berada di lingkungan Universitas Gajah Mada.

Awalnya aku agak underestimate ya, karena biasanya yang namanya 'Wisma' tuh ya gitu deh, kamarnya bau apak, kadang bahkan kamar mandinya dilengkapi dengan kebun binatang mini. Tapi sesampainya di kamar, sekali lagi aku dibuat terpesona sama Jogja deh, meskipun judulnya 'Wisma' ternyata kamarnya bagus dan bersih bangetttt setara hotel berbintang. Tak ada itu bau apak sedikit pun juga, bau lembab pun tak ada. Kamar mandinya bersih dengan dua buah handuk, sepasang sikat gigi, sebuah sabun bulat dan sampo, juga hair cap. Shower air panasnya berfungsi dengan baik jadi kali ini aku kembali mandi dengan air hangat hehehe...

Oya, bahas soal mandi, aku jadi ingat sesuatu. Ada satu benda sederhana yang sangat penting di setiap kamar mandi, baik itu di rumah, hotel atau penginapan. Yak, benda itu  adalah keset. Untungnya benda ini tersedia di kamar mandi Wisma MM UGM, jadi tenang aja, kamar kalian nggak bakal becek. Ini penting ya karena bukan sekali dua kali aku mendapati hotel yang tidak menyediakan keset di kamar mandinya (meskipun tarifnya mahal) jadi pasti lantai kamar jadi becek karena kita tidak bisa mengeringkan kaki sehabis mandi. 


hotel di yogya


Setelah terpesona dengan kamar dan kamar mandi yang bersih, aku mulai menjelajah isi kamar dan mendapati lemarinya yang besar dan bisa memuat banyak baju. Ada teko pemanas air, sepasang cangkir dan gelas, juga tumbler yang bisa di-refill isinya. Di sepanjang lorong kamar tersedia dua buah dispenser jadi kita bebas mau mengisi tumbler seberapa banyak pun. Fasilitas lain yang berhubungan dengan dahaga adalah kulkas mini. Kalian bisa menyimpan air agar dingin, menyimpan soft drink, bahkan menyimpan camilan seperti aku yang suka membawa-bawa coklat dan snack bar ke mana-mana.

Untuk tempat tidurnya lumayan besar lho meskipun twin. Bantal yang disediakan juga ada dua buah di masing-masing tempat tidur. Aku tidur berdua dengan teman FLP Yogya dalam satu tempat tidur alhamdulillah cukup dan nyaman-nyaman aja. Tampaknya ukuran bed-nya 160 (maafkan kutak membawa meteran hehe).

Kamar senyaman dengan fasilitas selengkap itu hanya dibanderol dengan harga promo 300ribuan aja lho per malamnya untuk jenis kamar superior seperti yang aku tempati. Untuk jenis kamar yang lain bisa diintip melalui website Wisma MM UGM. Saking nyamannya kamarnya, rasanya sayang sekali keesokan paginya kami harus segera check out karena acara Milad FLP ke 26 di Monumen Jogja Kembali dimulai sejak pagi hingga sore hari, yang artinya kami tidak bisa berlama-lama bermalas-malasan di kamar senyaman itu lagi.

Bye bye kamar nyaman, bye bye Jogja. Terima kasih atas semua keramahan dan kenangannya. Insya Allah aku akan kembali lagi. 

Maaf ya Google Maps, meskipun kamu suka nge-prank, tapi kamu tidak berhasil membuatku kapok kembali ke Jogja.


 

hotel di yogya


Baca juga: 10 Benda yang Wajib Dibawa Liburan ke Sombori Labengki




tikacerita.com,- Madiun adalah salah satu kota yang perkembangannya sangat pesat beberapa tahun terakhir ini. Kotanya semakin cantik dengan pembenahan pedestrian, taman dan jalur lalu lintas, juga program yang sangat pro pemberdayaan rakyat seperti diwajibkannya setiap kelurahan untuk membuat pusat keramainnya sendiri sehingga tidak berpusat di jantung kota. 


kuliner enak di madiun


Perkembangan ini membuat brand-brand besar melirik kota yang sebelumnya tidak banyak diperhitungkan ini. Sebut saja Starbuck, McDonalds dan segala jenis kafe franchise hingga warga Madiun tak perlu pergi jauh-jauh ke kota yang lebih besar demi menikmati merk-merk ternama.

Meskipun brand-brand besar mulai menancapkan kuku di kota tersebut, bisnis-bisnis lokal terus bisa berkembang karena dukungan yang baik dari pemerintah daerah. Peraturan yang membatasi jumlah minimarket ternama sangat berpihak kepada usaha kecil sehingga warga tetap merasa aman dalam mengembangkan usahanya. Seperti usaha-usaha kuliner lokal yang tetap saja dibanjiri pembeli meskipun brand-brand besar juga membuka cabangnya di situ.

Berikut ini aku rekomendasikan beberapa kuliner lokal murah meriah yang cukup terkenal dan disukai warga:

1. Soto Ayam Kampung Bu Pur Sawahan


soto ayam madiun

Warung soto ini terletak di desa Pucang, kec. Sawahan, kab. Madiun. Letaknya memang bukan di pusat kota, melainkan agak masuk di kabupaten Madiun. Jika kalian turun dari tol Madiun, arahnya nanti ke kanan, ikuti saja petunjuk Google maps. Tenang saja, kali ini kalian nggak akan di-prank salah lokasi seperti yang aku alami di sini kok hehe..

Menunya hanya ada soto tetapi kondimennya ada macam-macam. Bisa dilihat reviewnya di Google, bintangnya nyaris sempurna, rata-rata pengunjung puas menikmati sotonya. Aku sendiri suka karena rasanya gurih dan segar, khas soto kulonan alias Jawa Timur sebelah barat yang memang rasa asli sotonya gurih, berbeda dengan daerah timur yang cenderung asin. 


kuliner madiun

Seperti yang kalian lihat di daftar menu, harganya murah banget kan untuk soto yang rasanya mantap banget? Yang mau langsung cuzz, lokasinya ada di sini ya.


2. Soto Ayam Babon Bu Monik

Soto lagi hahaha.. Habis gimana soto di Madiun emang enak-enak. Dulu aku lebih suka soto dagingnya tapi sejak menemukan soto ayam yang enak-enak, jadi suka ke soto ayam karena lebih murah haha.. Biasalah low budget traveler.


kuliner madiun


Soto Ayam Babon Bu Monik ini adalah langganan para goweser alias pesepeda. Kalau hari sabtu dan minggu, kalian akan menemui banyak sepeda diparkir di depan warung dan para pemiliknya yang biasanya makan dengan kostum bersepeda mereka masing-masing.

Selain soto ayam yang gurih dan segar, warung ini juga menyediakan rawon yang nggak kalah enak. Kondimennya juga ada macam-macam. Pokoknya kalau di Madiun, kalian akan dimanjakan dengan segala macam kondimen jika makan di warung. Makin banyak pilihan biasanya warungnya juga makin ramai karena orang Madiun suka punya banyak pilihan lauk. Harganya sangat ramah kantong, bisa dilihat di gambar ya berapanya, bayangkan, rawon aja cuma 12 ribu lho, kurang murah apa lagi coba?


kuliner madiun

Untuk lokasinya ada di kota ya, meskipun bukan di tengah kota banget, yaitu di Pilangbango, kec. Kartoharjo, dekat dengan daerah Rejomulyo, tepatnya bisa dicek di sini yah.

3. Nasi Pecel Mbak Evi Caruban

Siapa pun tahu, Madiun sangat terkenal dengan pecelnya yang enak. Warung pecel bertebaran di mana-mana, nyaris bisa didapati di setiap jalan. Warung-warung pecel yang melegenda dan menjadi jujugan para pejabat, bahkan presiden, biasanya terletak di pusat kota yaitu di Jl. Cokroaminoto dan Jl. H. Agus Salim. Nasi pecel di sana memang tak bisa dipungkiri rasanya sangat lejat dan bergiji serta otentik. Beberapa bahkan sudah turun temurun tetapi rasanya masih tetap enak. Hanya saja, nasi pecel di sana tergolong pricey alias lumayan mahal untuk ukuran kantong low budget seperti diriku inih. Satu porsi pecel dengan kondimen daging dan minuman bisa habis 30ribu sendiri bahkan lebih. Namun kali ini, karena judulnya adalah rekomendasi kuliner enak dan murah, yang artinya kuliner mahal tidak masuk ke dalam daftar, aku mau merekomendasikan nasi pecel yang sangat ramah kantong yaitu Nasi Pecel Mbak Evi Caruban. 


pecel murah madiun


Kalau nggak percaya seberapa murahnya, silakan zoom gambarnya ya, Kawan, kalian mungkin nggak akan percaya kalau harga kondimen perdagingan cuma lima ribu. Aku aja makan bertiga dengan teman-teman, tiga porsi nasi pecel dengan daging dan minuman, totalnya nggak sampai 50 ribu.

Hanya saja, karena murah, kalian harus mau antri ya untuk memesan, sudah bisa diduga kalau warung murah dan enak seperti ini (apalagi nasi pecel, di Madiun pula) pasti ramai.

Lokasinya ada di Caruban, di jalan utama jalur Surabaya-Madiun. Kalau dari arah Surabaya ada di kanan jalan. Jika kalian melihat ada warung yang penuh pembeli saat perjalanan melewati Caruban, bisa disimpulkan kalau itu mungkin Nasi Pecel Mbak Evi. 

Kalian bisa klik tautan ini untuk melihat lokasi tepatnya.

Nah, sementara itu dulu ya, tiga rekomendasi kuliner enak dan murah di Madiun. Kuliner enak dan mahal di Madiun banyak sekali, apalagi kuliner yang murah dan rasanya biasa saja, wah itu lebih banyak lagi. Tetapi untuk kuliner enak dan murah, aku harus berburu dulu ya, Kawan. Semoga ada part 2-nya hehehe...


Baca juga: 10 Benda yang Wajib Dibawa Liburan ke Kepulauan Sombori Labengki

tikacerita.com,- Akhirnya lanjut juga serial di-prank Google pas jalan-jalan ke Jogja nih. Sebelumnya, aku udah cerita gimana Google udah menipuku di sini, dan ternyata, penipuan itu masih berlanjut dong. Hih, dasar kau keong racun Google!


kuliner jogja


Sambil beristirahat karena diare, aku tetap gugling untuk mencari alternatif tempat makan siang. (Aku juga pingin noyor diri sendiri sih, udah di-prank berkali-kali tapi tetap aja mengandalkan Google. Hih!) Karena penasaran sama sate klathak Jogja yang banyak dibicarakan orang-orang, akhirnya aku memutuskan untuk mencari lokasi sate yang review-nya bagus dan nggak terlalu jauh dari hotel biar ongkos gojeknya nggak mahal-mahal amat (low budget adalah koentji ya saudara). Mau naik TransJogja nggak bisa karena jalannya masuk-masuk.

Setelah memastikan diri nggak bakal pup di tengah jalan, aku memutuskan untuk memesan ojek dan memilih Sate Klathak Pak JeDe. Tempatnya masuk di perkampungan warga gitu, daerah Nologaten, lokasinya dari Gejayan masih masuk lagi. Aku tahunya gitu sih karena aku menginap di hotel di kawasan Gejayan. Yang jelas, kali ini aku kembali di-prank oleh Google, kawand. Google bilang kalau sate tersebut sudah buka tetapi ketika aku sampai di sana ternyata satenya libur! Sebenarnya di situ ada Bakmi Jowo yang aku cari-cari juga tetapi gimana lagi, namanya tutup ya tutup aja.


sate klathak pak jede

Untungnya, seperti harapan yang selalu pupus (ciyee..), kali ini aku emang udah nggak berharap apa-apa jadi kalau emang di-prank lagi, ya aku pasrah aja. Eh ternyata bener hahaha.. Oya, satu hal yang cukup menghiburku adalah driver ojek yang aku tumpangi suka banget bercerita tentang sejarah, terutama sejarah Jawa. Si abang punya teori konspirasi tersendiri yang mungkin jarang dibahas oleh teori-teori konspirasi tingkat dunia. Sebagai penikmat opini orang, aku senang-senang aja mendengarnya, apalagi waktu dia bilang bahwa makhluk gaib itu sebenarnya nggak berniat mengganggu kita, bahwa mbak kun kalau sampai menampakkan diri itu sesungguhnya hanya minta diajari keramas. Baiklahhh hahaha... 

Anyway, seru juga mendengar cerita si abang driver tetapi aku harus ganti order ojek yang lain kan, karena gimana pun aku tetap harus makan. Setelah gugling lagi, aku memutuskan untuk mencoba soto batok yang di situ reviewnya bagus.


soto bathok

Abang driver awalnya bingung kenapa di maps lokasinya masuk gang kecil, tapi sebagai driver yang baik, dia tetap mengantar aku sampai ke titik lokasi si soto bathok. Sesampai di sana, memang ada warung buka dengan nama yang sesuai di Google, yaitu Soto Bathok Kweni, tapi ternyata cuma menerima pesanan, bukan untuk makan di tempat, hahaha.. Kegocek lagi deh aku. 

Nggak mau lagi tertipu Google, aku jalan kaki keluar dari gang tersebut dan mengingat-ingat lokasi tempat makan yang tadi aku lewati sewaktu berangkat ke situ alias mencari tempat makan dengan cara manual. Aku ingat ada beberapa tempat makan meskipun tak begitu yakin posisi pastinya. Setelah berjalan kaki beberapa menit, akhirnya aku sampai di sebuah foodcourt.

Tanggung lapar, aku masuk aja dan bertekad makan apa saja yang disajikan di situ meskipun itu bukan makanan khas Jogja. Ternyata pilihan menunya banyak banget pemirsah. Bingung memilih, aku memutuskan buat memesan dua menu ini. Maaf, aku lupa itu mi apa, ayam atau pangsit atau apa, yang jelas rasanya enak, esnya juga enak. 




Sayangnya, saking laparnya, aku nggak begitu memperhatikan nama foodcourt ini. Buat warga Jogja, ada yang mengenali tempat ini? Namanya apa ya? Ini foto-foto tempatnya. Sumpah deh, heran banget sama diri sendiri suka hilang fokus begini.


kuliner jogja

Baca juga: 10 Barang yang Wajib Dibawa Liburan Ke Pulau Labengki Sombori


Kenyang makan mi dan minum es, aku balik ke hotel karena harus boyongan berpindah penginapan. Aku harus pindah ke guest house yang lebih murah karena jika sebelumnya aku nebeng hotel yang ditanggung klien adikku, kali ini aku harus bayar sendiri hahaha...

Aku pindah ke guest house yang homy banget. Namanya Embe Joglo Homestay, di daerah Sleman, nggak jauh dari Hartono Mall. 


homestay jogja
Embe Joglo Homestay Jogja


Kamarnya nyaman dan ada karpetnya lho. Penting banget nih buat kaum kaki sensitif kayak aku gini yang kalau langsung kena lantai langsung gatal-gatal. Kamar mandinya dilengkapi dengan air panas (ini juga penting buatku yang alergi dingin). Ada pantry bersama yang lengkap banget, ada kulkas, teh, kopi, mi instan, galon air mineral. Paginya disiapkan roti buat sarapan. Minusnya cuma saluran tivinya lokal aja, sama wifinya bapuknya subhanallah. Nah, gara-gara wifi bapuk itu jugalah, aku yang awalnya mau nonton konser 10 tahun JKT48 dari kasur aja sambil goler-goler cantik langsung panik nyari nobar di Jogja. Untungnya di detik-detik terakhir twitku dibalas sama fjkt Jogja dan dikasih info tempat nobar. Tanpa mikir lagi aku langsung berangkat.


nonton bareng konser jkt48
Nobar konser Heaven di Jogja

Besoknya, karena masih nunggu jemputan yang entah jam berapa, aku memutuskan buat nyobain Olive Chicken, ayam krispi andalan Jogja. Untungnya dari homestay aku cuma harus jalan kaki sekitar 300 meter untuk sampai di gerai Olive terdekat. Tapi karena jalan kaki di tengah teriknya Jogja bikin siapa aja pasti langsung butuh asupan, aku nggak ingat buat ambil foto, langsung gasak sampai tandas. Nggak heran sih kalau Olive jadi andalan Jogja, emang enak dan murah. 

Kenyang ayam goreng, aku bingung lagi nih mau ke mana, soalnya adikku yang mau jemput juga katanya masih belum jelas acaranya selesai jam berapa. Sekali lagi aku mengandalkan Google buat mencari tempat buat didatangi. Ternyata nggak jauh dari situ ada bendungan atau yang biasa disebut Embung sama orang Jogja. Yah, karena jaraknya lumayan jauh kalau ditempuh dengan jalan kaki tapi lumayan dekat kalau naik sepeda motor, aku memilih untuk naik ojol lagi.


bendungan jogja

Bagus banget kan? Aku betah banget di situ, meskipun jalan kaki muter bendungannya lumayan bikin capek, tapi pemandangannya itu lho, bikin tenang. Warga lokal banyak yang mancing di situ, cuma sayang sekali ada beberapa spot yang sampahnya menumpuk. Semoga ada pembersihan, sayang banget pemandangan sebagus itu harus dikotori sama sampah.

bendungan jogja
Embung Tambakboyo

Capek muter-muter embung sendirian kayak orang hilang, aku order ojol lagi untuk balik ke homestay meskipun belum jelas juga bakal dijemput jam berapa. Nggak papa lah, ini kaki juga butuh istirahat kan? 

Yah, akhirnya selesai sudah mbolangku di Jogja kali ini, dengan segala prank dari Google yang ternyata menyenangkan juga dan bikin trip jadi tak terduga, aku berharap bisa ke Jogja lagi kapan-kapan, jalan sendirian gak jelas lagi. 

Oya, di Jogja ini driver ojolnya ternyata pada hobi ngobrol lho. Ada yang suka cerita, ada juga yang keponya setengah mati, nanya-nanya berbagai hal. Buat para introvert, siapkan saja skenario favorit kalian hahaha...

Baca juga kelanjutannya: Jalan-jalan di Jogja part 3: Menemukan Hotel yang Nyaman

Postingan Lama Beranda

Seni Tani, Gerakan Kemandirian Ekonomi dan Kebangkitan Mental

Klik Tombol di Bawah Ini Untuk Mendukung Karya Saya

Postingan Populer

  • Inilah Merk Keju Cheddar Enak dan Murah di Indonesia
  • Tips Menjaga Kesehatan dan Merawat Diri di Tengah Cuaca Ekstrim
  • Cara Mengatasi Depresi: Tips dari Penyintas
  • Wisata Kuliner di Semarang: Dari Bakmi Jawa hingga Es Pankuk
  • Mau Bisnis yang Pasarnya Selalu Ada? Coba Bisnis Ini Deh
  • Rekomendasi Mini Game di Bawah 5 Menit
  • Ini Caraku Menjaga Kewarasan, Apa Caramu?
  • Jalan-jalan ke Jogja, Di-prank Google Maps (1)
  • Terapi Alergi Bioresonansi, Mengapa Perlu Lanjut? (6)
  • Jalan-jalan di Jogja part 3: Menemukan Hotel yang Nyaman

Klik gambar untuk order novel Basket di Hatiku Jilbab di Kepalaku

Klik gambar untuk order novel Basket di Hatiku Jilbab di Kepalaku
Novel yang terinspirasi dari kisah nyata tentang perjuangan seorang pemain basket untuk mempertahankan jilbabnya dalam pertandingan. "5 sparkling stars buat buku ini! Makin dibaca makin seru, pace alurnya gak bisa ditebak, karakternya kuat, bahasanya enak dibaca, dialognya lucu, kadang bikin terharu, love all of it!" (Dina, goodreads reviewer)

Advertisement

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

The INFP Who Struggle to Fit In

About Me


Hai, aku Tika. Selamat datang dan salam kenal. Jangan lupa cantumkan sumber jika mengutip apapun dari blog ini ya, Teman. Let's respect each other. Enjoy.

Kontributor

  • Tika
  • muchtarps

Tamuku

Cari Blog Ini

Arsip Blog

  • ▼  2023 (7)
    • ▼  Oktober (1)
      • Seni Tani, Gerakan Kemandirian Ekonomi dan Kebangk...
    • ►  September (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2022 (19)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2021 (16)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  September (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2020 (8)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (2)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2019 (7)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (11)
    • ►  November (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
  • ►  2017 (4)
    • ►  Maret (4)
  • ►  2016 (3)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (2)
  • ►  2015 (4)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2014 (1)
    • ►  Maret (1)
  • Beranda

Redesign By Mas Blogger