tikacerita.com,- Pandemi ini memang membawa dampak yang luar biasa bagi kita. Pola pikir dan gaya hidup harus berubah demi kita bertahan di tengah gempuran virus baru ini.
Untungnya, masyarakat juga memahami bahwa selain menjaga protokol kesehatan, kita juga perlu menjaga imunitas tubuh yang salah satu caranya adalah dengan berolahraga. Sebagian masyarakat mencoba tetap memperhatikan protokol kesehatan saat berolahraga, tetapi sayangnya masih banyak yang mengabaikan prosedur ini. Badan Pusat Statistik bahkan telah mengadakan survei mengapa orang tidak menerapkan protokol kesehatan, dan hasilnya sungguh membuatku ingin menepok jidat.

Padahal menerapkan protokol kesehatan cukup efektif untuk menjaga diri kita dan orang-orang di sekitar kita dari tertular virus covid-19 lho. Nggak percaya? Lihat deh hasil survei BPS mengenai efektifitas protokol kesehatan dalam penularan virus tersebut.

Ini merupakan PR buat kita bersama karena pandemi ini hanya akan bisa dilalui jika kita semua bergandengan tangan dan saling melindungi, bukannya malah saling membahayakan. Meskipun olahraga merupakan usaha kita untuk menjaga imunitas tubuh, bukan berarti kita nggak mungkin kena covid sama sekali ya, sama sekali bukan itu maksudnya.
Seandainya pun tubuh kita cukup kuat untuk melawan virus covid, masih ada kemungkinan kita menjadi carrier virus ini dan menularkannya kepada orang lain. Jadi tetap saja, menjaga protokol kesehatan amatlah penting bagi kita semua demi melindungi diri sendiri dan orang lain. Olahraga dan menjaga protokol kesehatan adalah satu kesatuan saat ini.
Selama pandemi, salah satu olahraga favorit masyarakat adalah gowes alias bersepeda. Tren ini bukan cuma terjadi di negara kita, tetapi nyaris di seluruh dunia.

Karena sepeda adalah alat utama yang akan kita gunakan, kita harus memastikan sepeda kita berada dalam kondisi prima. Berikut ini adalah bagian sepeda yang perlu kita periksa dan pastikan kondisinya agar kita bisa bersepeda dengan aman:
Selain bagian-bagian sepeda, yang juga perlu diperhatikan adalah kita bisa bersepeda dengan sehat dan aman saat pandemi seperti ini adalah:

Setelah semua persiapan untuk bersepeda dengan sehat dan aman tersebut telah kita lakukan, kita bisa mulai bersepeda. Saat bersepeda ini pun ada hal-hal yang perlu kita pahami, seperti misalnya:

Larangan yang harus kita ketahui selama bersepeda di jalan:

Semua aturan itu dibuat untuk keamanan, keselamatan dan kenyamanan kita semua ya teman, jadi patuhi benar-benar ya, agar kita semua saling menjaga selama di jalan.
Oya, demi menjaga kondisi tubuh tetap fit, perlu diperhatikan juga asupan minum kita yes.
Setelah selesai bersepeda, jangan lupa dijalankan protokolnya yaaa..
Begitulah manteman hasil aku ikut semol alias seminar online "Yuk Sepedaan Sehat dan Aman di Era Adaptasi Kebiasaan Baru" yang diadakan oleh Direktorat Promkes dan PM Kemenkes RI pada hari Sabtu, 7 November 2020 kemarin. Ilmunya daging semua kan? Nggak heran dong, narasumbernya aja para pakar di bidangnya masing-masing, yaitu:
Untungnya, masyarakat juga memahami bahwa selain menjaga protokol kesehatan, kita juga perlu menjaga imunitas tubuh yang salah satu caranya adalah dengan berolahraga. Sebagian masyarakat mencoba tetap memperhatikan protokol kesehatan saat berolahraga, tetapi sayangnya masih banyak yang mengabaikan prosedur ini. Badan Pusat Statistik bahkan telah mengadakan survei mengapa orang tidak menerapkan protokol kesehatan, dan hasilnya sungguh membuatku ingin menepok jidat.

Padahal menerapkan protokol kesehatan cukup efektif untuk menjaga diri kita dan orang-orang di sekitar kita dari tertular virus covid-19 lho. Nggak percaya? Lihat deh hasil survei BPS mengenai efektifitas protokol kesehatan dalam penularan virus tersebut.

Ini merupakan PR buat kita bersama karena pandemi ini hanya akan bisa dilalui jika kita semua bergandengan tangan dan saling melindungi, bukannya malah saling membahayakan. Meskipun olahraga merupakan usaha kita untuk menjaga imunitas tubuh, bukan berarti kita nggak mungkin kena covid sama sekali ya, sama sekali bukan itu maksudnya.
Seandainya pun tubuh kita cukup kuat untuk melawan virus covid, masih ada kemungkinan kita menjadi carrier virus ini dan menularkannya kepada orang lain. Jadi tetap saja, menjaga protokol kesehatan amatlah penting bagi kita semua demi melindungi diri sendiri dan orang lain. Olahraga dan menjaga protokol kesehatan adalah satu kesatuan saat ini.
Baca juga: Olahraga Gratis di Taman Merjosari Malang
Selama pandemi, salah satu olahraga favorit masyarakat adalah gowes alias bersepeda. Tren ini bukan cuma terjadi di negara kita, tetapi nyaris di seluruh dunia.

Menurut survei ITDP (The Institute for Transportation and Development Policy) selama bulan Oktober 2019 sampai dengan Juni 2020, pengguna sepeda di Jakarta meningkat sebesar 1000% atau 10 kali lipat. Tren ini tentu saja sangat bagus ditilik dari berbagai sisi, terutama kenyataan bahwa masyarakat mulai bisa beradaptasi dengan pandemi.

Tetapi perlu diingat bahwa kita masih dalam masa pandemi jadi sebelum mulai kegiatan bersepeda, ada banyak hal yang harus diperhatikan.

Tetapi perlu diingat bahwa kita masih dalam masa pandemi jadi sebelum mulai kegiatan bersepeda, ada banyak hal yang harus diperhatikan.
Karena sepeda adalah alat utama yang akan kita gunakan, kita harus memastikan sepeda kita berada dalam kondisi prima. Berikut ini adalah bagian sepeda yang perlu kita periksa dan pastikan kondisinya agar kita bisa bersepeda dengan aman:
- Periksa crank apakah sudah menajam atau belum. Crank yang baik bagian ujungnya masih tumpul.
- Periksa sprocket, jika longgar maka ada masalah pada hub/freehub
- Pastikan handlebar terpasang kencang untuk kenyamanan mengendalikan sepeda. Kita nggak ingin sepeda kita susah dikendalikan bukan?
- Berikan pelumas, periksa setelan pada derailleur.
- Berikan pelumas pada rantai secara berkala
- Pastikan pedal terpasang dengan kuat, putaran pedal lancar, crank berputar normal.
- Posisi sadel disesuaikan postur tubuh agar tidak terjadi kram.
- Pompa ban sesuai dengan ukuran, pastikan tidak bocor. Jika ban tipis segera ganti
- Perhatikan posisi sadel, handlebar dan pedal.
- Letakkan bidon (botol air minum) di bagian yang mudah dijangkau untuk mempermudah rehidrasi.
- Stretching alias pemanasan sebelum bersepeda untuk mencegah cedera.
- Jika membawa tas punggung atau slempang, perhatikan posisi dan keseimbangannya. Jangan membawa beban yang terlalu berat, apalagi beban hidup. *eh

Setelah semua persiapan untuk bersepeda dengan sehat dan aman tersebut telah kita lakukan, kita bisa mulai bersepeda. Saat bersepeda ini pun ada hal-hal yang perlu kita pahami, seperti misalnya:

Larangan yang harus kita ketahui selama bersepeda di jalan:

Semua aturan itu dibuat untuk keamanan, keselamatan dan kenyamanan kita semua ya teman, jadi patuhi benar-benar ya, agar kita semua saling menjaga selama di jalan.
Oya, demi menjaga kondisi tubuh tetap fit, perlu diperhatikan juga asupan minum kita yes.
Setelah selesai bersepeda, jangan lupa dijalankan protokolnya yaaa..
Begitulah manteman hasil aku ikut semol alias seminar online "Yuk Sepedaan Sehat dan Aman di Era Adaptasi Kebiasaan Baru" yang diadakan oleh Direktorat Promkes dan PM Kemenkes RI pada hari Sabtu, 7 November 2020 kemarin. Ilmunya daging semua kan? Nggak heran dong, narasumbernya aja para pakar di bidangnya masing-masing, yaitu:
- dr. Riskiyana S. Putra, M.Kes (Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat)
- Dr. Sonny Harry B. Harmadi (Kepala Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penangangan Covid-19)
- Poetoet Soedarjanto (Ketua Bika to Work Indonesia)
- Azwar Hadi Kusuma (Founder Indonesia Folding Bike Community)
Baca juga: Lutut Nyeri Kirain Penuaan Dini, Ternyata...