Ya, kadang-kadang para pejuang mental illness memang hanya membutuhkan waktu singkat untuk mengalihkan perhatian mereka dari serangan.
Dulu, saat PTSD-ku masih lumayan parah, aku bisa membutuhkan waktu berjam-jam untuk menenangkan diri, termasuk dalam mengalihkan perhatian. Aku bisa menonton series satu sampai dua episode hanya untuk mengalihkan perhatian dari serangan demi mengumpulkan cukup energi untuk melakukan validasi. Namun sekarang aku hanya membutuhkan waktu lima menit saja untuk menenangkan diri setiap kali ada pemicu PTSD-ku. Itulah kenapa aku mencari game-game yang bisa dimainkan di bawah lima menit saja. Siapa tahu kalian juga membutuhkannya, ini aku buatkan daftarnya.
Permainan kartu ini adalah favorit papaku. Saat gabut beliau selalu memainkan permainan ini menggunakan kartu remi. Aku juga belajarnya dari melihat beliau main, tapi kan aku anak milenial jadi mainnya di ponsel aja bukan pakai kartu remi haha.
Cara mainnya cukup mudah kok. Kita tinggal mengurutkan ke bawah kartu-kartunya mulai dari King dengan warna yang selang-seling. Setelah itu pindahkan ke bagian kartu As dengan warna dan jenis yang sama. Kayak gini nih:
Selain soliter, ada banyak jenis permainan kartu lain yang kalian bisa pilih sesuka hati seperti poker, blackjack, gin rummy, dll. Kalau aku lebih suka main 3-1, yang mirip sama 4-1 cuma lebih mudah aja. Serius gampang banget hahaha..
Sesuai namanya, game ini adalah mencari jalan sampai ke tujuan. Level awal biasanya super duper mudah yang bisa kita selesaikan hanya dalam waktu beberapa detik saja. Makin tinggi levelnya tentu saja makin menantang.
Pada platform game, mencocokkan gambar ini kadang dimasukkan sebagai kategori Mahjong, meskipun Mahjong sendiri jauh lebih kompleks daripada sekedar mencocokkan gambar.
Permainan yang berasal dari Tiongkok dan telah berusia lebih dari 2500 tahun ini biasanya dimainkan oleh empat orang, berisi 144 set ubin dengan berbagai karakter dan simbol. Pertama kali diperkenalkan di Amerika Serikat, permainan ini terjual hingga 12.000 set, luar biasa sekali, bukan? Permainan ini penuh dengan filosofi, bahkan tempat duduk pun diatur sesuai dengan arah mata angin.
Namun dalam platform game, pilihan permainan yang masuk kategori Mahjong biasanya ada banyak pilihan alias Mahjong ala-ala.
Seperti yang aku mainkan di bawah ini. Main game ini berasa jadi anak TK lagi saking sederhananya, masih jauh banget dibanding Mahjong yang sebenarnya, tapi ya karena tujuanku memang untuk sekedar mengalihkan perhatian, aku tidak membutuhkan permainan yang terlalu rumit. Khawatirnya jadinya malah stress haha. Lebih mudah lebih bagus lah karena di saat serangan datang dan kita merasa buruk, berhasil menyelesaikan permainan adalah sebuah prestasi yang membantu kita merasa lebih baik, meskipun itu hal yang sangat sederhana.
Tampaknya permainan ini lebih cocok diberi istilah main petak umpet virtual deh karena kita harus mencari benda-benda yang tersembunyi. Yang membuat permainan ini jadi menantang adalah terkadang benda-benda tersebut sudah seperti tipuan mata saja, ada di depan kita tapi kita tidak sadar kalau dia ada di situ. Seru sih, seringnya tepok jidat sambil bilang, “Lah, ternyata ada di situ!”
Ini adalah permainan yang mengharuskan kita untuk menyusun 3 gambar yang sama menjadi satu deret. Semacam tetris lah ya, tapi yang versi pendek. Ini juga level awalnya kayak permainan anak TK sih tapi makin tinggi level makin susah juga.
Huruf dan angka memang sangat menarik dijadikan permainan. Ada berbagai jenis permainan yang berbasis huruf dan angka semacam ini, misalnya menyusun huruf, menyusun kata, menemukan kata, teka-teki silang, sudoku, dll. Aku sendiri mencoba memainkan word search alias mencari kata yang tersembunyi. Enaknya sih udah ada petunjuk kata yang harus dicari, jadi kita tinggal cari aja. Kadang-kadang formatnya terbalik jadi kita harus jeli.
Selain game-game di atas, ada berbagai permainan yang juga bisa kita mainkan di bawah lima menit yang aku rekomendasikan. Diantaranya scrabble yang biasanya kita mainkan di atas papan, kini bisa kita mainkan di atas layar. Cara mainnya tentu saja sama seperti scrabble pada umumnya yaitu menyusun huruf yang muncul menjadi kata. Aku ingat dulu sewaktu masih SD main scrabble ini untuk recalling kosakata bahasa Inggrisku.
Oh, I really miss my old scrabble.
Itu dia beberapa jenis game yang aku rekomendasikan buat kalian yang ingin bermain dengan singkat saja. Rekomendasi ini boleh buat siapa saja yang sedang mencari hiburan singkat kok, bukan cuma kita-kita yang mentalnya sedang tidak stabil. Buat yang sedang berjuang menstabilkan mental, ganbatteee!
tikacerita.com,- Siapa yang tak kenal dialog di bawah ini:
“Nanti kalau saya almarhum, sawah di belakang rumah jangan dijual ya.”
“Lho, kenapa, Pak?”
“Soalnya itu bukan sawah kita.”
Atau dialog ini:
“Kangenku sama kamu itu kayak bis Sumber Kencono.”
“Lho, kok bisa?”
“Makin malam makin ugal-ugalan.”
Atau yang ini:
“Kenapa mencuri kerbau?”
“Lho, saya nggak mencuri, Pak. Saya Cuma nemu tali, lalu talinya saya ambil, eh ternyata kerbaunya ikut.”
Atau juga yang ini:
“Kamu kok nggak segera nikah to.”
“Kan katanya jodoh itu di tangan Tuhan.”
“Trus kenapa?”
“Ya saya nggak berani ngambil to..”
Yak, Anda benar, itu adalah dialog-dialog khas Srimulat. Kelompok kesenian tradisional yang lahir di Surakarta pada tahun 1950 begitu populer sehingga jokes-nya seakan sudah menyatu dengan keseharian kita.
Pada mulanya grup yang didirikan oleh Raden Ayu Srimulat dan Teguh Slamet Rahardjo ini mengadakan pertunjukan dengan cara berkeliling dari satu kota ke kota lain. Pada tahun 1961, mereka mulai manggung secara tetap di THR Surabaya.
Sekitar tahun 1980, Srimulat mulai merambah ke layar kaca. TVRI memberikan waktu khusus untuk penampilan khas mereka. Sayangnya tayangan ini mulai kehilangan peminat seiring banyaknya pilihan acara lain dan akhirnya Srimulat resmi dibubarkan pada tahun 1989.
Pada bulan Agustus 1995, Gogon mengusulkan reuni Srimulat dan ternyata acara ini berhasil menarik perhatian banyak penonton. Indosiar kemudian memberikan panggung untuk mereka dan Srimulat kembali tayang di stasiun televisi tersebut pada tahun 1995 hingga 2003.
MNC Pictures dan IDN Pictures percaya bahwa Srimulat tak pernah kehilangan puluhan juta penggemarnya, sehingga pada tahun ini keduanya berkolaborasi mengangkat Srimulat ke layar lebar. Kolaborasi ini bermula saat Cuk FH yang merupakan penulis naskah film komedi, mengajak Titan Hermawan, direktur utama MNC Pictures untuk bekerjasama membawa grup komedi legendaries ini ke dalam film dengan tajuk Srimulat: Hil yang Mustahal.
Seperti yang kita ketahui, kata-kata ‘Hil yang Mustahal’ adalah ciri khas Asmuni, salah seorang anggota Srimulat. Nyaris semua anggota Srimulat mempunya ciri khas masing-masing. Selain Asmuni, kita mengenal Tarzan yang selalu berperan menjadi abdi negara, Mamiek dengan ‘Mak bedunduk’ dan ‘Mak jegagik’-nya, Gogon dengan gaya berdiri dan duduknya yang selalu melorot, dll.
Kali ini, dalam film layar lebar, tokoh-tokoh Srimulat tersebut akan diperankan oleh para aktor, diantaranya:
1.Elang El-Gibran sebagai Basuki,
2.Ibnu Jamil sebagai Tarzan,
3.Big One sebagai Gepeng,
4.Erick Estrada sebagai Tessy,
5.Dimas Anggara sebagai Timbul,
6.Morgan Oey sebagai Paul,
7.Rifnu Wikana sebagai Asmuni,
8.Rukman Rosadi sebagai Teguh,
9.Zulfa Maharani sebagai Nunung,
10.Rano Karno sebagai Babeh Makmur,
11.Naimma Aljufri sebagai Ana,
12.Indah Permatasari sebagai Royani, dan
13.Erica Carl sebagai Jujuk.
Para pemain Srimulat: Hil yang Mustahal
Para pemain Srimulat: Hil yang Mustahal tersebut tampil dalam Press Conference yang diadakan pada tanggal 6 Desember 2021.
MNC Pictures dan IDN Pictures bertekad membawa semangat nasionalisme ke dalam film garapan mereka dan mereka yakin bahwa film ini cocok menjadi hiburan bagi semua generasi, sekaligus menegaskan bahwa kedua perusahaan tersebut akan selalu menginspirasi dan memberi dampak positif bagi masyarakat terutama Milenial dan Gen Z.
Para pemain, produser dan sutradara Srimulat: Hil yang Mustahal bersama tim MNC Pictures dan IDN Pictures
Winston Utomo, CEO IDN Media sangat berharap wajah-wajah baru dalam Srimulat: Hil yang Mustahal dapat menghidupkan kembali karakter-karakter legendaris Srimulat sekaligus menghibur dan menginspirasi masyarakat khususnya Milenial dan Gen Z. Menurutnya sudah saatnya masyarakat kembali tertawa bersama film komedi yang dihadirkan oleh MNC Pictures dan IDN Media ini.
Tim MNC Pictures dan IDN Pictures. Ki-ka: Filriady Kusmara (Direktur MNC Pictures), Fajar Nugros (Sutradara Srimulat The Movie dan Head of IDN Pictures), William Utomo (COO IDN Media), Winston Utomo (CEO IDN Media), Susanti Dewi (Produser Srimulat The Movie dan Head of IDN Pictures), Eko Saputro (Anak dari pendiri Srimulat, Teguh Slamet Rahardjo), Titan Hermawan (Direktur Utama MNC Pictures), Emilka Chaidir (Head of Movie MNC Pictures)
Titan Hermawan, Direktur Utama MNC Pictures, percaya bahwa Srimulat adalah kelompok legendaris yang sudah menjadi panutan dan sumber inspirasi para pelawak lintas generasi, bahkan komedian masa kini sekalipun. Banyak diantara Milenial dan Gen Z yang mengenal guyonannya tetapi tidak tahu siapakah yang membawa guyonan tersebut. Film Srimulat: Hil yang Mustahal ini sekaligus mengenalkan kepada mereka profil para pemain Srimulat.
Susanti Dewi, Head of IDN Pictures dan Produser Film Srimulat, melihat bahwa para pemain yang terlibat dalam pembuatan film ini sangat antusias dengan peran yang mereka mainkan. Mereka melakukan riset dan mengirimkan video screen test secara online karena belum sempat hadir ke Jakarta. Mereka begitu bersemangat untuk membawa kembali nilai-nilai ke-Indonesia-an melalui film yang mengangkat grup lawak legendaris ini dan mereka pantas mendapat apresiasi karenanya. Menjaga persatuan bangsa ini bukanlah hil yang mustahal.
Susanti Dewi dan Fajar Nugros, produser dan sutradara Srimulat The Movie sekaligus Head of IDN Pictures
Fajar Nugros, Head of IDN Pictures dan Sutradara Film Srimulat, percaya bahwa Srimulat mewariskan tawa pada Indonesia dan tawa ini akan kembali dihidupkan melalui sebuah film bergenre komedi, yang akan mengingatkan kembali pada kita tentang mengapa kita dulu bersatu menjadi Indonesia tanpa meninggalkan jati diri kita yang terdiri dari berbagai suku bangsa. Ini saatnya Indonesia kembali tertawa.
Jadi, mari kita tertawa bersama Srimulat: Hil yang Mustahal, kawan!
tikacerita.com,- Melanjutkan tulisanku sebelumnya di tautan ini tentang cara menenangkan diri saat serangan gejala mental illness atau penyakit mental datang, aku ingin menekankan dulu, sekali lagi, bahwa apa yang aku tulis di sini adalah berdasarkan pengalamanku pribadi ya, sebagai seorang penyintas depresi dan pejuang PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder), bukan sebagai seorang professional atau konselor di bidang kesehatan mental.
Jadi jika kamu memang sudah terdiagnosa sebagai penderita gangguan mental atau mental illness, tetap gunakan panduan yang diberikan konselor atau doktermu sebagai acuan utama ya. Tulisan ini sifatnya hanya bantuan tambahan saja agar lebih mudah memahami diri sendiri. Jika kamu bukan penderita mental illness tapi punya teman/anggota keluarga yang sedang berjuang dengan penyakit mental, tulisan ini mungkin bisa sedikit membantumu memahami kondisi mereka.
Yuk lanjut.
Seperti yang sudah aku sebutkan sebelumnya, salah satu cara untuk menenangkan diri sendiri saat serangan gejala mental illness muncul adalah dengan distraction/pengalih perhatian. Bukan tepat menenangkan diri sih, lebih pasnya mengalihkan fokus kita pada hal lain untuk sementara, alih-alih fokus pada kondisi yang sedang kita rasakan.
Ada banyak pengalih perhatian yang bisa kita lakukan sesuai kesukaan dan hobi kita masing-masing. Berikut ini adalah contoh pengalih perhatian yang bisa kita gunakan sebagai penyelamat pertama alias P3K. Eh P3S ding, Pertolongan Pertama pada Serangan, hehehe..
Ini dia, 5 jenis pengalih perhatian saat serangan gejala gangguan mental datang:
1.Mendengarkan musik
Musik adalah pengalih perhatian yang paling banyak digunakan oleh penderita gangguan mental. Ini adalah cara yang paling mudah, murah dan cepat untuk membuat perhatian kita teralih dari serangan/gejala mental illness. Hanya saja, sesuai saran dokterku, hindari musik yang kelam, yang membuatmu makin merasa terpuruk dan menderita. Sebaiknya dengarkan musik yang bisa membuatmu bergembira, bahkan berjoget kalau bisa.
2.Menonton film
Ini adalah pengalih perhatian andalanku, yang terbukti paling berhasil membuatku teralih dari serangan gejala depresi dan trauma yang aku rasakan. Jangan heran jika aku bisa menyelesaikan 16 season Grey’s Anatomy hanya dalam beberapa bulan saja. Kalau kamu suka menonton film seperti aku, lakukan saja. Biasanya setelah menonton film beberapa menit, aku mulai merasa tenang dan bisa mulai mendengarkan clearing statement serta melakukan validasi kepada diri sendiri.
3.Membaca buku
Buat kamu yang hobi membaca, kamu bisa mengambil buku sebagai penyelamatmu saat gejala itu menyerangmu. Silakan ambil buku bertema apa saja, asalkan itu tidak membuatmu merasa menderita atau ikut terpuruk. Ingat ya, kita sedang membutuhkan pertolongan pertama untuk mengangkatmu dari tepi jurang dan bukannya malah membuatmu jatuh ke jurang.
4.Beribadah
Beberapa orang merasakan bahwa beribadah membantu mereka bertahan saat serangan gejala mental illness alias penyakit mental menyerang. Bagi yang muslim mungkin dengan membaca quran, berzikir maupun sholat sunnah. Jika itu membantumu, lakukanlah. Tapi ingat ya, orang lain bisa jadi punya cara yang berbeda, jadi tidak perlu memaksakan cara yang sama kepada orang lain meskipun itu bekerja dengan baik di kamu.
Maaf kalau kejujuranku ini membuatmu tidak nyaman tetapi aku harus bilang ini dengan terus terang karena ibadah adalah hal yang paling sering disarankan oleh orang-orang di sekitar kita padahal kita tidak tahu pasti bagaimana kondisi psikis seorang penderita mental illness. Sebagai tambahan info, ada orang yang justru sumber traumanya adalah ritual ibadah jadi ada baiknya kita saling memahami dulu sebelum memberikan saran kepada orang lain.
Sebagai masukan dari aku, adalah lebih baik bertanya dulu kepadanya hal-hal semacam, "Selama ini langkah apa yang kamu ambil?" alih-alih terburu-buru memberi saran, "Coba deh kamu..."
Oke?
5.Bermain game
Game adalah salah satu jenis pengalih perhatian yang cukup banyak diambil oleh para pejuang mental illness saat serangan itu datang. Hanya saja, karena kita sedang membutuhkan pertolongan pertama, alias sebagai batu loncatan untuk langkah menenangkan diri yang berikutnya, ada baiknya jika game yang kita mainkan bukanlah yang membutuhkan waktu yang panjang sampai berjam-jam dan berlevel-level. Game yang tepat untuk dijadikan pengalih perhatian adalah yang berbentuk mini game yang membuat kita cepat merasa lega alih-alih tertekan.
Aku sendiri paling suka bermain game di plays.org.
Kenapa aku suka? Karena kita tidak perlu susah-susah menginstal aplikasi ke ponsel kita. Portal game ini berbasis web sehingga kita bisa bermain dengan leluasa tanpa kuatir memori penuh.
Beberapa game yang aku mainkan di plays.org diantaranya:
Game ini tentu saja terinspirasi dari game klasik Tetris yang masih langgeng banget sampai sekarang, diadaptasi oleh berbagai portal game dengan nama yang berbeda-beda tetapi inti permainannya sama.
Ini hasil rekaman permainanku. Sebenarnya levelku udah jauh banget di sini tapi yang aku rekam cuma level 1 sih, maklumin ya sama memori ponselku.
Itu dia game-game yang sempat aku mainkan di plays.org. Selain game-game tersebut, masih ada ratusan game lain yang bisa dipilih demi membantumu mengalihkan perhatian sejenak dari serangan gejala mental illness-mu.
Terkhusus bagi kamu yang memang sedang mengalihkan perhatian dari serangan gejala mental illness, pastikan game yang kamu pilih yang bisa membuatmu senang ya, hindari yang malah membuatmu tertekan.
Sedangkan bagi kamu yang kondisinya baik-baik saja, hajar saja dah, mainkan apa saja yang kalian mau.
Itu dia 5 jenis pengalih perhatian yang bisa kamu pilih untuk membantumu menstabilkan kondisimu sebelum kamu mengambil langkah pemulihan yang sebenarnya.
Terima kasih sudah membaca, semoga kondisimu segera membaik ya!
tikacerita.com,- Sebagai orang yang masih berjuang dengan penyakit mental alias mental illness, ada beberapa hal yang ingin aku bagi di tulisan ini. Sebelumnya, aku pernah bercerita tentang bagaimana caraku menjaga kewarasan di tautan ini, juga tips mengatasi depresi di sini serta cara menghadapi orang depresi di sini. Semua sharing itu menghasilkan berbagai respon dari pembaca blog ini, mulai dari yang merasa terbantu sampai yang mengingatkan untuk banyak bersyukur (hehehe..).
Dari sekian respon tersebut, ada satu hal yang dari dulu ingin aku bahas, yaitu pertanyaan, “Kak, kalau muncul gejala, apa yang harus aku lakukan?”
Yuk kita bahas.
Orang dengan penyakit mental alias mental illness pada umumnya hidupnya biasa saja, sama seperti orang-orang lain yang tidak menderita penyakit mental. Hanya saja, ada saat-saat di mana gejala penyakit mental kami muncul. Saat-saat itu adalah saat terberat bagi kami karena seringkali kami tidak tahu harus bagaimana, bahkan berpikir saja kami sulit.
Sewaktu aku terdiagnosa depresi berat, aku mulai memikirkan bagaimana orang-orang lain menghadapi kondisi ini. Bagi mereka yang punya support system yang baik, mungkin hal ini tidak terlalu menjadi masalah karena mereka mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.
Misalnya saat perasaan sedih yang tak tertanggungkan itu mendera, yang membuat kita menangis tiba-tiba dan tanpa sebab, bagi mereka yang beruntung itu bisa jadi ada seseorang yang memeluk dan memberi mereka validasi, yang membantu mereka untuk tidak terlalu merasa seburuk itu. Namun bagaimana untuk yang kami-kami tidak punya support system? Yang harus menghadapi semuanya sendirian?
Berawal dari pertanyaan-pertanyaan yang berputar-putar terus di otakku itu aku mulai mencari jawaban dari konselorku dan tentu saja tak lupa bertanya kepada mbah kita tercinta: Google.
Dari semua informasi yang aku dapatkan, aku mencoba untuk menerapkannya ke diriku sendiri. Apakah berhasil? Mana yang paling efektif? Mana yang paling cocok buatku? Mana yang paling cepat reaksinya? Duh, udah kayak analis data aja mengumpulkan data macam ini, hehe..
Alhamdulillah, beberapa cara yang aku coba memang membuahkan hasil. Jika gejala yang muncul agak berat, responnya memang membutuhkan waktu. Namun seiring kondisi kita yang membaik, responnya biasanya semakin cepat kok. Ini menurut pengalamanku ya.
Oya, aku ingin menggarisbawahi, bahwa apa yang aku bagi di sini adalah berdasarkan pengalamanku sendiri ya, sebagai seorang penyintas dan pejuang mental illness alias penyakit mental, bukan sebagai tenaga medis atau professional di bidang kesehatan mental.
Oke teman-teman, kita lanjut ya..
Berikut ini adalah 5 cara menenangkan diri sendiri saat timbul gejala mental illness ala aku:
(1)
Mengatur napas adalah cara yang pertama kali diajarkan oleh konselorku saat awal terapi. Saat timbul perasaan yang tidak nyaman atau pikiran yang overthinking, beliau mengajarkan aku untuk mengatur napasku. Caranya adalah dengan menarik napas panjang kemudian menahannya sekitar 10 detik kemudian hembuskan. Awal mencoba cara ini, tak banyak manfaat yang kurasakan. Aku merasa masih kacau, dikuasai berbagai macam emosi dan tetap overthinking. Hingga suatu ketika, aku membaca tulisan mas Adjie Santosoputero tentang menyadari napas. Dari situ aku baru memahami arti dari ‘mengatur napas’.
Jadi ternyata, mengatur napas bukan sekedar menarik napas, tahan lalu hembuskan, tapi pikiran kita terbang ke mana-mana, bukan. Justru mengatur napas intinya adalah dengan menyadari setiap tarikan, tahanan dan hembusan napas yang kita lakukan. Jadi bukan mengatur napas tapi pikiran kita ke mana-mana, bukan seperti itu. Aku jadi menyadari kenapa latihan napas yang aku lakukan tidak terlalu berhasil, ya karena aku sekedar bernapas saja sementara pikiranku masih kubiarkan terbang. Nah, setelah tahu kuncinya, aku baru mencoba cara ‘sadari napas’ ini dan ternyata sangat membantuku menenangkan diri.
(2)
Seperti yang aku tulis di tautan ini, salah satu faktor yang sangat berperan dalam pemulihan penyakit mental atau mental illness adalah validasi.
Apa sih validasi itu?
Validasi adalah pengakuan bahwa apa yang sedang kita rasakan itu valid, wajar, normal dan bisa diterima. Tujuannya supaya kita bisa menerima keadaan dan nggak berperang mulu dengan diri sendiri.
Dalam kasusku, validasi ini mengambil prosentase paling besar dalam penyembuhan. Bahkan setelah sudah pulih pun, validasi ini sangat dibutuhkan untuk menjaga kestabilan mental.
(3)
Cara ini adalah cara yang aku dapatkan dari Google dan langsung aku coba praktekkan ke diriku sendiri saat gejala mental illness-ku menyerang.
Butterfly hug adalah sebuah metode memeluk diri sendiri saat merasakan perasaan yang tidak nyaman agar kita merasa lebih tenang. Caranya adalah dengan menyilangkan tangan kita di dada seperti saat kita memeluk orang lain. Menurut pengalamanku, butterfly hug butuh waktu untuk bekerja dengan optimal saat serangan datang dan sebaiknya digabung dengan metode lain seperti mengatur napas dan validasi.
Sumber: twitter riliv
(4)
Clearing statement ini akan diberikan oleh terapis jika kita mengikuti terapi access bars clearing statement. Metode ini bekerja untuk mengintervensi alam bawah sadar kita, menetralkan standar-standar yang selama ini kita pasang pada diri sendiri sehingga mudah jatuh ke dalam perasaan tidak berharga, menyalahkan diri sendiri dan tidak berdaya.
Intinya, clearing statement ini membantu kita untuk menerima keadaan apa pun, alias ikhlas.
Jika selama ini orang-orang selalu menyuruh kita ‘sabar’ dan ‘ikhlas’ saat menghadapi persoalan berat tapi tidak memberi kita cara bagaimana menjadi sabar dan ikhlas (yang aku yakin mayoritas mereka juga tidak tahu caranya), maka clearing statement ini adalah salah satu cara agar mempermudah kita untuk bisa merasakan sabar dan ikhlas tersebut.
(5)
Aku pernah membaca kalau pengalih perhatian ini dianggap tidak mempunyai andil dalam pemulihan orang dengan penyakit mental, karena hanya mengalihkan perhatian saja, tidak mengobati atau pun memulihkan kondisi. Namun ketika aku tanyakan kepada dokterku, beliau menjelaskan bahwa pengalih perhatian sangat membantu saat muncul gejala.
Kok bisa?
Pada umumnya, saat serangan/gejala penyakit mental atau mental illness muncul pada seseorang, ia kesulitan untuk berpikir harus bagaimana atau bertindak apa. Di sinilah fungsi distraction atau pengalih perhatian, karena aktivitas ini bisa membantunya memfokuskan diri pada hal lain selain apa yang sedang dirasakannya saat itu.
Ini beneran aku rasakan banget, lho. Saat serangan itu muncul, aku benar-benar tidak bisa berpikir. Fase ini bisa dibilang sangat krusial karena bisa jadi di titik inilah orang depresi yang ingin menyakiti dirinya sendiri atau bahkan mengakhiri hidupnya benar-benar melakukan niatnya. Itulah kenapa pengalih perhatian sangat diperlukan, ibaratnya ia adalah kotak P3K bagi penderita penyakit mental.
Aku sendiri selalu mengambil pengalih perhatian ini sebagai penyelamat pertamaku sebelum kemudian bisa melakukan hal-hal yang lain seperti mengatur napas, butterfly hug, validasi maupun clearing statement.
Itu langkah yang diajarkan oleh dokterku dan ternyata bekerja dengan baik di aku hingga aku benar-benar pulih.
tikacerita.com,- IDN Media memang media yang tak pernah lelah membuat inovasi dan memberi inspirasi. Setelah berhasil memboyong Sundance Film Festival ke Indonesia dengan Short Film Competition yang berhasil memunculkan sineas-sineas muda berbakat Indonesia, kini IDN Media memberi apresiasi kepada figur-figur inspiratif negeri ini dalam rangka Hari Pahlawan.
Tepat pada hari istimewa ini, para juri yang terdiri dari:
Uni Lubis (Editor-in-Chief IDN Times);
Winston Utomo (CEO IDN Media);
Najeela Shihab (Pendidik dan Pendiri Semua Murid Semua Guru);
William Hendradjaja (Chief of Business Skilvul & Managing Partner of SIAP);
Zefanya Deby (Head of Communication IDN Media);
mengumumkan 5 pemenang utama program Pahlawan IDN, sebuah program apresiasi bagi Millenial dan Gen Z yang dinilai berhasil menjadi inspirasi karena telah menginisiasi gerakan-gerakan positif di bidang Lingkungan, Ekonomi, Pendidikan, Teknologi, Kesehatan, Komunitas dan Proyek Kreatif.
Program Pahlawan IDN yang membawa taglineSatu Negeri Beragam Inspirasi ini menilai aspek orisinalitas dan keunikan ide, tujuan kegiatan, hasil dan sebaran dampak kegiatan di sektor terkait, serta keberlanjutan inisiatif mereka dalam jangka panjang.
Uni Lubis selaku juri mengucapkan selamat kepada semua penerima anugerah Pahlawan IDN yang baru pertama kalinya dilaksanakan tahun ini. Menurutnya, berfokus pada inovasi dan dampak yang sudah diberikan oleh Millenial dan Gen Z, Pahlawan IDN memiliki keunikannya tersendiri. Variasi dari finalisnya pun luar biasa, mulai dari literasi, kesehatan mental, sampai lingkungan. Uni Lubis berharap dengan anugerah ini, para pemenang dapat dapat terus menjaga komitmen untuk terus menjaga keberlanjutan organisasi, membangun komunitas yang solid, serta semakin menjamin transparansi dan akuntabilitas mereka. Dengan demikian, peluang-peluang yang lebih baik pun akan terbuka.
Uni Lubis
Najeela Shihab yang juga dewan juri, berharap semoga percakapan-percakapan yang telah peserta lakukan dengan dewan juri dapat selalu diingat di sepanjang perjalanan. Ia mengharapkan agar para peserta dapat terus fokus pada dampak dan keberlanjutan dari kegiatan ini. Ia juga mengharapkan akan ada lebih banyak lagi orang yang sadar bahwa diri kita sendiri adalah perubahan yang selama ini dinanti-nantikan karena memberdayakan pihak lain juga harus dimulai dengan memberdayakan diri kita sendiri.
Najeela Shihab
Sedangkan juri yang lain, William Hendradjaja, merasa sangat terinspirasi oleh para peserta yang bahkan sudah berkomitmen untuk melakukan misi sosial dan lingkungan ini di usia yang masih sangat muda. Bahkan, ada beberapa yang masih duduk di bangku kuliah. Ia merasa sangat berterima kasih atas partisipasi para peserta dan apa yang sudah mereka lakukan sejauh ini. Ia berpesan, agar mereka tidak lupa untuk mencari support system yang dapat mendukung hal-hal baik yang telah mereka inisiasi karena perjalanan masih panjang.
William Hendradjaja
Adapun 5 pemenang Pahlawan IDN yang telah dipilih oleh juri melalui serangkain seleksi tersebut adalah:
1. Riliv - diwakili oleh Audrey Maximillian Herli
Riliv merupakan sebuah aplikasi kesehatan mental yang paling banyak diunduh di google playstore. Sebagai pengguna Riliv, saya merasa bangga dengan terpilihnya Riliv sebagai salah satu Pahlawan IDN tahun ini. Riliv memang sangat membantu kami para penyintas mental illness dalam menjaga diri tetap waras di tengah tantangan untuk menjaga mental tetap stabil. Saya pernah menuliskan pengalaman berjuang dengan depresi di blog ini dan pernah juga mengulas Riliv di Instagram.
2. Plana (Plastic for Nature) - diwakili oleh Joshua Christoper Chandra
Plana memproduksi barang-barang hasil daur ulang yang ramah lingkungan seperti misalnya bahan bangunan pengganti kayu. Plana bisa diikuti di Instagram @plasticfornature
3. Mataharikecil Indonesia - diwakili oleh Yasser Muhammad Syaiful
Organisasi ini merupakan wadah bagi generasi mudah Indonesia untuk menyebarkan kebaikan di bidan pendidikan dan pemberdayaan ekonomi. Akun Instagram Mataharikecil Indonesia adalah @mataharikecil_id
4. BecomeMore Indonesia - diwakili oleh Agalia Sakanti Ardyasa
Merupakan komunitas siswa SMP dan SMA yang mendorong proses pengembangan diri melalui berbagai program. BecomeMore Indonesia bisa diikuti di Instagram @becomemoreidn
5. Literasi Anak Banua, diwakili oleh Alvian Wardhana
Merupakan organisasi yang berfokus pada pendidikan di wilayah Kalimantan Selatan. Kegiatan Literasi Anak Banua dapat diikuti di Instagram @literasianakbanua
Kelima pemenang berhak mendapatkan dukungan publikasi dari IDN Media selama satu tahun penuh dan berhak membawa pulang sejumlah uang tunai. Mereka juga berkesempatan untuk bergabung di signature event yang dilangsungkan oleh IDN Media, serta terkoneksi dengan jaringan komunitas masif yang dimiliki oleh IDN Media.
Selamat untuk semua pemenang! Semoga makin bersemangat dalam berkontribusi untuk Indonesia tercinta!
tikacerita.com,- Sudah bukan rahasia lagi bahwa musik mempunyai pengaruh yang signifikan dalam tumbuh kembang anak. Menurut penelitian, musik mampu merangsang neuron dalam otak yang terpisah-pisah menjadi saling bertautan dan mengintegrasikan diri dalam sirkuit otak, sehingga apabila semakin banyak rangsangan musik diberikan akan semakin kompleks jalinan antarneuron tersebut. Hal ini akan sangat membantu terbentuknya dasar kemampuan matematika, logika, bahasa, musik dan emosi pada anak.
Anak-anak sangat mudah diajari sesuatu melalui lagu. Sejak dahulu kala, lagu telah menjadi andalan orang tua untuk menanamkan kebiasaan baik kepada anak tanpa membuat anak merasa terintimidasi atau terpaksa. Baik disenandungkan tanpa musik atau dengan musik, lagu sama-sama punya efek yang baik bagi anak dan sangat membantu orang tua dalam mendidik anak dengan cara yang menyenangkan.
Berkat perkembangan internet dan media sosial yang sangat pesat, kini orang tua tidak lagi kesulitan mendapatkan lagu-lagu untuk mengajarkan kepada anaknya tentang kebiasaan baik. Salah satu channel Youtube yang bisa menjadi sumber inspirasi adalah Hoala dan Koala.
Karakter-karakter dalam Hoala dan Koala
Karakter Hoala dan Koala diciptakan pada akhir tahun 2020. Mereka adalah sepasang sahabat yang suka menyanyi dan mempunyai karakteristik khas anak-anak jaman now yang tumbuh dan berkembang di era digital. Dua karakter ini digambarkan dalam bentuk 3D yang tak lekang oleh waktu agar bisa terus berkontribusi dalam dunia musik anak-anak.
Saat ini Hoala dan Koala telah menghasilkan 5 album dengan lebih dari 45 judul lagu yang bisa dinikmati melalui Youtube(Channel Hoala dan Koala), iTunes dan Spotify. Oya, bukan cuma Hoala dan Koala lho, semua karakter dalam animasi ini juga mampu menyanyi sehingga komunikasi pun dilakukan dalam bentuk lagu. Dalam beberapa lagu, rasanya seperti menonton drama musikal.
Hoala dan Koala
Mengingat begitu jarangnya lagu anak-anak Indonesia yang digarap secara istimewa, Hoala dan Koala berusaha berkontribusi dengan cara yang berbeda, yaitu dengan penggarapan yang sangat matang dan serius. Banyak alat musik yang tidak biasa digunakan dalam penggarapan lagu anak, diangkat dan memberikan kontribusi yang apik terhadap lagu-lagu Hoala dan Koala. Alat musik ini diantaranya adalah saxophone, terompet, double bass, trombon, klarinet, cello, harpa, hingga instrumen etnik Indonesia seperti gamelan dan angklung. Bukan hanya itu, musisi internasional juga dilibatkan dalam penggarapan musiknya sehingga hasilnya memang tidak kaleng-kaleng.
Tidak percaya? Mari kita nikmati beberapa lagu Hoala dan Koala yang istimewa ini.
1.Saling Bantu
Lagu ini berisi ajakan untuk proaktif menawarkan bantuan kepada orang lain
2.Lagu Kuman
Lagu ini berisi ajakan untuk membersihkan diri
3.Kata Ibu
Lagu ini berisi pengingat untuk mendengarkan nasihat dari ibu
4.Minta Ayah
Lagu ini berisi obrolan Hoala dengan ayahnya. Hoala berusaha minta diijinkan untuk menonton televisi dan main HP tetapi tidak mendapat ijin karena sudah menjadi kesepakatan sebelumnya dengan ibu.
5.Susu Favoritku
Lagu ini berisi ungkapan hati Hoala yang selalu ditemani susu di saat emosinya bergejolak
6.Lagu Anak tentang Cuci Tangan
Lagu ini berisi ajakan untuk rajin cuci tangan disertai video cara melakukannya dengan benar
7.Jari Tanganku
Lagu ini mengajak anak-anak untuk mengenal nama-nama bagian jari
8.Lagu Anak-anak Kembali Bersekolah
Lagu ini berisi ajakan untuk bersabar saat belum bisa kembali bersekolah
Bagaimana? Keren kan? Masih ada puluhan lagu lain di channel Youtube Hoala dan Koala, juga di Spotify dan iTunes.
Oya, Hoala dan Koala juga berkolaborasi dengan grup-grup musik profesional seperti Laleilmanino, Hivi dan The Overtunes lho! Hoala dan Koala ingin membuktikan bahwa lagu anak-anak pun bisa digarap dengan maksimal, termasuk kualitas vokalnya juga bisa disandingan dengan vokal di luar genre anak-anak. Dan seperti yang kita dengarkan, ada berbagai genre yang dibawa oleh Hoala dan Koala, yaitu seperti jazz, big band, swing, jpop, hingga etnik, bukan hanya pop anak-anak. Jempol banget pokoknya!
Gabungan antara kualitas vokal, berbagai jenis instrument, keterlibatan musisi internasional hingga banyaknya genre yang dibawakan menunjukkan bahwa Hoala dan Koala tidak main-main dalam usaha membangkitkan kembali dunia musik anak-anak dan menaikkan level serta pandangan umum atas lagu anak.
Apakah harapan ini akan terwujud? Mari kita dukung dengan menonton dan membagikan informasi tentang Hoala dan Koala kepada khayalak ramai dan tentu saja, ajak anggota keluarga bernyanyi bersama!
tikacerita.com,- Masih ingat dong dengan gawe besar XRM Media dan IDN Media yang memboyong Sundance Short Film Competition ke sini demi memberi kesempatan sineas-sineas Indonesia berkarya dan ditonton oleh seluruh dunia?
Sebagaimana yang pernah diulas di sini, Sundance Film Festival: 2021 Asia memasuki acara puncaknya di bulan September 2021. Pada tanggal 23-26 September 2021 nanti, Sundance Institute dan XRM Media, yang tentu saja juga didukung oleh IDN Media, akan mengadakan diskusi panel, pemutaran film pilihan dan serangkaian acara istimewa untuk memanjakan sineas Indonesia.
Festival ini akan menghadirkan delapan film istimewa dari Sundance Film Festival 2021 yang dipilih khusus untuk Indonesia oleh tim pemrograman festival bekerja sama dengan XRM Media dan IDN Media, sehingga layak kita tunggu-tunggu pemutarannya.
“Bersamaan dengan berkembangnya film-film fiksi dan dokumenter di Indonesia, kami begitu antusias terhadap peluncuran Sundance Film Festival: Asia edisi pertama kami,” ungkap Kim Yutani, Direktur Pemrograman di Sundance Film Festival, “Merupakan suatu kehormatan bagi kami untuk dapat membawa semangat independen Sundance ke komunitas film yang dinamis di Indonesia. Semoga, kami dapat terhubung dengan penonton lokal dan mendukung seniman Indonesia melalui intensive workshop dan panel discussion yang kami selenggarakan.”
William Utomo, COO IDN Media, menambahkan, “Sundance Film Festival: Asia 2021 akan menghadirkan serangkaian program yang intensif dan komprehensif. Harapan kami, para sineas di Indonesia dan regional dapat bertukar wawasan baru mengenai industri perfilman melalui program-program tersebut. Selaras dengan visi IDN Media untuk terus memberi #PositiveImpact bagi masyarakat, Sundance Film Festival: Asia 2021 berkomitmen untuk menemukan bakat-bakat baru di Asia Tenggara, kemudian menghubungkan mereka kepada para pakar di industri perfilman.”
Delapan film yang akan diputar pada kesempatan tersebut adalah:
1.AMY TAN, AN INTENDED MEMOIR (AS)
Film yang diproduksi oleh KPJR Films dan disutradarai oleh James Redford ini berisi perjalanan hidup Amy Tan, seorang penulis yang lahir dari sepasang orangtua imigran Tiongkok di Amerika. Ibunya harus mengalami sistem pergundikan yang begitu mengakar di fase kehidupannya hingga membentuk kepribadian yang destruktif dan berujung mengakhiri hidupnya sendiri.
2.LUZZU (MALTA)
Film yang berdurasi 95 menit ini menceritakan tentang Jesmark, seorang nelayan Malta yang harus berjuang mengatasi masalahnya bersama kapalnya yang bernama Luzzu. Jesmark merasa mata pencaharian yang telah ditekuninya sekian lama itu kini tidak begitu menghasilkan dan terancam industri perikanan yang kejam serta ekosistem yang stagnan. Situasi itu membuatnya putus asa dan merasa tak mampu untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Apalagi anaknya yang baru lahir mengalami gangguan pertumbuhan dan sangat membutuhkan pengobatan. Dalam keputusasaannya, Jesmark tergelincir ke dalam pasar gelap perdagangan hasil laut yang terlarang.
Pemain: Jesmark Scicluna, Michela Farrugia, David Scicluna.
3.PASSING (AS)
Passing disutradarai oleh Rebecca Hall, seorang aktris dan pembuat film keturunan Inggris-Amerika yang sangat berpengalaman di dunia perfilman baik di depan maupun di belakang layar.
Debut penyutradaraan Hall, yang juga ia tulis dan produksi, Passing, ditayangkan perdana di Sundance Festival 2021 dengan pujian kritis dan akan dirilis oleh Netflix. Film ini merupakan adaptasi dari novel Harlem Renaissance tahun 1920-an karya Nella Larsen yang mengeksplorasi praktik perpindahan ras—istilah yang digunakan untuk seseorang yang diklasifikasikan sebagai anggota satu kelompok ras yang berusaha diterima oleh kelompok ras yang berbeda. Pertama kali diterbitkan pada tahun 1929, Passing bercerita tentang reuni tak terduga dari dua teman sekolah menengah, Clare Kendry (Ruth Negga) dan Irene Redfield (Tessa Thompson), dua wanita Afrika-Amerika yang sebenarnya dapat ‘lulus’ sebagai kulit putih tetapi lebih memilih untuk hidup di sisi berlawanan dari ‘garis warna kulit’ yang tegas pada tahun tesebut di New York yang masih penuh dengan setimen rasial.
Film ini juga dibintangi oleh Alexander Skarsgård dan Andre Holland.
4.THE DOG WHO WOULDN’T BE QUIET/EL PERRO QUE NO CALLA (ARGENTINA)
Film bergenre fiksi yang berbahasa Spanyol dan berdurasi 73 menit ini berkisah tentang Sebastian, seorang lelaki berusia tiga puluhan yang setia pada anjingnya (yang juga setia) dan bekerja di beberapa pekerjaan sementara. Sebastian menjalani keruwetan dan kegelisahan masa dewasa melalui cinta dan kehilangan serta merasakan bagaimana menjadi ayah — hingga di satu titik dunia diguncang oleh bencana yang tiba-tiba dan hidupnya yang sudah bergejolak serasa makin rumit. Digambarkan dalam citra hitam-putih yang mencolok dan dibanjiri metafora ruminatif, penulis-sutradara Ana Katz menangkap usia paruh baya Sebastian dalam irisan kehidupan baik yang spesifik maupun universal saat ia berjuang untuk menyesuaikan diri dengan dunia yang terus berubah — dan mungkin akan mendekati akhir.
Pemain: Daniel Katz, Julieta Zylberberg, Valeria Lois, Mirella Pascual, Carlos Portaluppi.
5.TRY HARDER (AS)
SMA Lowell di San Francisco adalah salah satu sekolah negeri terbaik di Amerika yang menarik orang-orang berprestasi tinggi--hampir 70% orang Asia-Amerika--dari seluruh kota ke dunia yang sangat kompetitif. Kamera mengikuti para siswa kelas akhir melalui lorong-lorong dan masuk ke ruang kelas di mana tekanan terasa meningkat demi membuat terkesan petugas penerimaan di universitas elit melalui rapor, nilai ujian dan kehebatan mereka secara keseluruhan. Para siswa dengan bangga mengakui identitas mereka sebagai kutu buku dan menceritakan kisah mereka dengan terus terang dan humor meskipun merasa stres. Akankah mereka mencapai impian mereka? Apa yang terjadi jika mereka gagal?
6.WRITING WITH FIRE (INDIA)
Dalam dunia media yang didominasi oleh laki-laki, muncul satu-satunya surat kabar India yang dijalankan oleh perempuan Dalit (kasta rendah). Berbekal ponsel, Pimpinan Reporter Meera dan jurnalisnya mendobrak tradisi, baik itu di garis depan dalam masalah terbesar India atau di dalam batas-batas rumah mereka, berusaha mendefinisikan ulang apa artinya menjadi kuat.
7.JOHN AND THE HOLE (AS)
Permainan bertahan hidup yang penuh keputusasaan terungkap setelah John yang berusia 13 tahun menjebak keluarganya di dalam lubang di tanah dalam film thriller psikologis yang meresahkan.
Pemain: Charlie Shotwell, Michael C. Hall, Jennifer Ehle, Taissa Farmiga.
8.USERS (AS, MEXICO)
Film ini adalah film dokumenter yang mengeksplorasi bagaimana umat manusia mengekspresikan dirinya dengan teknologi serta apa saja konsekuensi yang diinginkan maupun tidak diinginkan dari dunia kita yang memang didominasi teknologi.
Tak sabar menonton? Sama banget. Bikin penasaran banget kan ya?
Selain pemutaran film, festival ini juga akan menghadirkan program diskusi panel yang dihadiri oleh sejumlah pembicara terkemuka dari komunitas film lokal dan internasional.
Berikut ini adalah jadwal diskusi panel dalam festival ini:
1.Film Outlook, Indonesian Film Industry from 2016 Boom, Pandemic Era to Post-pandemic Potential.
Waktu: Live streaming di TikTok @SundanceFFAsiapada hari Kamis, 23 September 2021 jam 11:00 WIB
Pemateri:
1.Mira Lesmana (Founder of Miles Films)
2.Angga Sasongko (Founder of Visinema Pictures)
3.Chand Parwez Servia (President Director of Starvision)
2.Tema: Women in Film Industry
Waktu: Live streaming di TikTok @SundanceFFAsiapada hari Kamis, 23 September 2021 jam 15:00 WIB
Pembicara:
1.Nia Dinata (Berbagi Suami)
2.Gina S. Noer (Penulis scenario Habibie & Ainun)
3.Susanti Dewi (Produser Jakarta Undercover)
4.Sue Turley (Supervisor XRM Media)
5.Amanda Salazar (Head of Programming and Acquisitions of Argo)
3.Tema: The Directors – How Festivals Changed Our Careers
Waktu: Live streaming di TikTok @SundanceFFAsia pada hari Jumat, 24 September 2021 jam 15:00 WIB
Pembicara:
1.Edwin
2.Joko Anwar
3.Yosep Anggi Noen
Moderator: Fajar Nugros
4.Diskusi dengan Sundance Film Festival: Pembuat Film Dokumenter Asia dilanjutkan tanya jawab langsung dengan Programmer Festival Sundance Kim Yutani & Heidi Zwicker.
Programmer Senior Sundance Heidi Zwicker bersama filmmaker Rintu Thomas dan Sushmit Ghosh (Writing with Fire), Natalia Almada (Users) dan Debbie Lum (Try Harder) akan mengobrol tentang pembuatan film dokumenter. Para pembuat film akan mendiskusikan pengalaman mereka membuat film, bagaimana mereka membawanya ke dunia festival online dan saran mereka untuk calon pembuat film non-fiksi. Segera setelah diskusi pembuat film, Heidi bersama dengan Sundance Film Festival Director Programming Kim Yutani akan berpartisipasi dalam sesi tanya jawab langsung untuk menjawab pertanyaan Anda tentang segala hal tentang Sundance.
Diskusi akan berlangsung secara live streaming di Sundance Collab pada hari Sabtu, 25 September 2021 jam11:00 WIB.
5.Fokus pada Pembuatan Film Pendek Indonesia.
Beberapa sutradara dan produser film pendek Indonesia kontemporer yang paling sukses berkumpul untuk berbicara tentang bekerja dalam film pendek, bertukar cerita tentang pengalaman mereka membawa karya mereka ke panggung internasional dan menjelaskan bagaimana mereka memanfaatkan kesuksesan film pendek saat mereka menciptakan karya sinematik masa depan. Menampilkan alumni Sundance Film Festival Wregas Bhanuteja (Tak Ada yang Gila di Kota Ini), Aditya Ahmad (Kado), serta produser Meiske Taurisia (Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas). Diskusi ini akan dimoderatori oleh mantan Programmer Film Pendek Festival Film Sundance dan Head of Features di Perfect Storm Entertainment (franchise Fast and Furious, Star Trek Beyond), Ernesto Foronda.
Acara ini merupakan pre-festival di Sundance Collab pada hari Jumat 17 September 2021jam 10:00 WIB
Selain acara-acara tersebut, ada juga acara yang sangat istimewa dari Sundance Film Festival: Asia ini yaitu Intensive Program.
Program ini berupaya untuk menjangkau komunitas regional dan dilaksanakan selama dua hari secara virtual. Pelatihan yang dirancang secara personal dan khusus ini bertujuan untuk menemukan bakat-bakat baru di Asia Tenggara dan menghubungkan mereka kepada para pakar di industri perfilman. Adapun filmmaker yang telah mendaftar dan terpilih untuk program ini adalah: Lucky Kuswandi (Indonesia), Sabrina Rochelle Kalangie (Indonesia), Khozy Rizal (Indonesia), Sonny Calvento (Filipina), Kris Ong (Singapura), dan Lomorpich Rithy (Kamboja).
Selain pemutaran film pilihan, diskusi panel dan program intensif, tentu saja tak ketinggalan acara yang sudah kita tunggu-tunggu sejak Short Film Competition ini digelar, yaitu pengumuman Jury Award for Best Short Film di Short Film Competition.
Penasaran kan, film apa yang akan mendapat penghargaan? Apa film karyamu masuk di dalamnya?
Pengumuman akan dibacakan di TikTok live streaming (@SundanceFFAsia) pada hari Sabtu 25 September 2021, bersamaan dengan pengumuman Honorary Mention. Kompetisi yang dibuka bagi para pembuat film Indonesia ini bertujuan untuk menemukan, membina, dan memberikan panggung bagi talenta-talenta baru di industri film, serta memperkenalkan mereka ke kancah global.
Jury Awardee dan Honorary Mentions akan memiliki kesempatan untuk melakukan streaming di Argo setelah festival berakhir. Sejauh ini, lebih dari 160 film pendek sudah diterima dan diseleksi. Adapun 10 finalis yang terpilih adalah: Black Winter (Noviandra Santosa), Diary of Cattle (Lidia Afrilita & David Darmadi), Goodnight, Stargazer (Adriano Rudiman), Jamal (Muhammad Heri Fadli), Makassar is a City for Football Fans (Khozy Rizal), Masa Depan Cerah 2040 (Winner Wijaya), Rendang of Death (Percolate Galactic), Rong (Indira Iman), Srikandi (Andrea Nirmala Widjajanto), dan Sunrise in the Forest (Samuel Ruby).
Adakah film karyamu? Jika belum, jangan putus asa ya, coba terus, belajar terus dari para pakar perfilman nasional maupun internasional di ajang ini ya.
Tiket digital dapat dibeli mulai Rabu, 15 September 2021 melalui http://sundancefilmfestivalasia.org/ dengan harga:
● Rp 30.000 - Tiket Single Screening
● Rp 85.000 - Tiket Explorer untuk akses ke semua screening
Informasi lebih lanjut, klik https://www.instagram.com/sundanceffasia/ dan SundanceFilmFestivalAsia.org.
Jangan lupa, ikut ramaikan Sundance Film Festival: Asia 2021 di media sosial dengan menggunakan tagar #SundanceAsia.
Klik gambar untuk order novel Basket di Hatiku Jilbab di Kepalaku
Novel yang terinspirasi dari kisah nyata tentang perjuangan seorang pemain basket untuk mempertahankan jilbabnya dalam pertandingan. "5 sparkling stars buat buku ini! Makin dibaca makin seru, pace alurnya gak bisa ditebak, karakternya kuat, bahasanya enak dibaca, dialognya lucu, kadang bikin terharu, love all of it!" (Dina, goodreads reviewer)
Hai, aku Tika. Selamat datang dan salam kenal. Jangan lupa cantumkan sumber jika mengutip apapun dari blog ini ya, Teman. Let's respect each other. Enjoy.