nav#menunav { border-bottom: 1px solid #e8e8e8; }

Marketing Strategy di Bulan Ramadan, Tips Berharga dari IDN Creative

tikacerita.com,- Ramadan tiba, ramadan tiba. Marhaban ya ramadan, marhaban ya ramadan. 

Hayo ngakuu, siapa yang baca ini sambil nyanyi? Hehehe...


marketing strategy di bulan ramadan


Memang ya, menjelang ramadan itu kenapa ya hawanya selalu beda banget? Rasanya tuh kayak mau dilamar doi gitu, deg-degan campur panik campur es. Ah itu mah es campur hihihi...

Tapi beneran deh, kayaknya semua orang selalu excited menyambut ramadan. Udah kebayang aja berbagai rencana sahur, buka, ngabuburit, taraweh, baju lebaran, dll nggak sih? Menunya apa aja, mau belanja apa, beli di mana. Budget-nya berapa wkwk. 

Eh tapi bukan cuma kita-kita yang menjalani puasa yang excited, brand-brand juga excited lho menjelang ramadan. Tahu dong, pasti ada brand-brand tertentu yang saking melekatnya dengan bulan ramadan, ketika mata kita menangkap brand ini, yang terpikir pasti langsung 'eh udah mau ramadan ya?' hehe...

Tahun ini ramadan akan kita jalani dengan istimewa. Yup, tidak lain dan tidak bukan karena kita harus berdamai dengan wabah covid-19. Nah lho. dengan kondisi masih pandemi gini, gimana dong? Kan pola hidup masyarakat masih terbatas, berimbas juga dengan marketing strategy di bulan ramadan nggak ya?


Nah pas banget nih, IDN Creative mau berbagi strategi lho, tentang gimana caranya mengambil hati para calon customer di situasi seperti ini, terutama generasi Millenial dan generasi Z. 

Apa sih generasi Millenial dan generasi Z itu? Kenapa dua generasi ini yang mendapat perhatian brand?

Menurut wikipedia, generasi Millenial (yang disebut juga generasi Y) adalah generasi yang lahir awal 1980-an hingga awal 2000-an. Millenial merupakan anak-anak dari generasi Baby Boomers, yaitu generasi yang lahir pasca Perang Dunia II di mana terjadi ledakan jumlah kelahiran. Nah, setelah Millenial, muncullah generasi Z, yaitu generasi yang lahir awal 2000 hingga 2010.

Dua generasi ini adalah generasi dengan daya beli tertinggi, karena itu brand berlomba-lomba mencuri perhatian kedua generasi ini dan berusaha memaksimalkan marketing strategy di bulan ramadan demi menghasilkan output yang optimal tentu saja.


Kalau IDN Creative, Kak? Apa tuh?

IDN Creative adalah sebuah agensi digital multi platform yang fokus pada brand strorytelling, kreasi konten dan aktivasi online. Agensi ini dipimpin oleh Robaitur Rosyid dan digawangi beberapa anggota tim yang disebut Timmy. 


marketing strategy di bulan ramadan
Robaitur Rosyid

 

idn creative www.tikacerita.com
Timmy IDN Creative

IDN Creative adalah lini dari IDN Media, sebuah perusahaan media platform untuk Millenial dan Gen Z di Indonesia, dengan lebih dari 60 juta Monthly Active Users (MUA) yang memiliki visi mendemokratisasi informasi dan membawa dampak positif bagi masyarakat. Kantor pusat IDN Media berada di Jl. Gatot Subroto Kav. 27, Lt. 16, Kuningan, Jakarta.


kantor pusat idn media www.tikacerita.com
Kantor pusat IDN Media

Kalau kalian suka baca IDN Times, nah itu adalah salah satu platform dari IDN Media. 

Kenapa kok IDN Creative mau berbagi strategi? Dasarnya apa nih?

Jangan salah gaes, IDN Times telah melakukan riset digital behaviour dengan sumber data 65 juta milenial yang ada dalam jangkauan IDN Media. Ada banyak kesimpulan yang dihasilkan dari riset tersebut, diantaranya dibagikan oleh IDN Creative dalam bentuk tips marketing strategy di bulan ramadan yang pastinya penting banget untuk pelaku usaha di bulan yang penuh berkah ini. Apa aja tuh? Ini dia.


MARKETING STRATEGY DI BULAN RAMADAN


1. Speak their language

Tahun ini kita semua masih perlu menjalani ramadan dengan mobilitas yang rendah. Lebih banyak di rumah dan berkumpul dengan keluarga. Nah, karena target pasarnya adalah generasi Millenial dan Gen Z, brand harus tahu banget nih, gimana berkomunikasi di antara mereka. Harus tahu apa yang lagi hits, apa yang sedang viral, yang dicari banyak orang. 

Menurut penelitian IDN Creative, generasi Millenial dan generasi Z lebih banyak mencari konten ringan saat ramadan. Peningkatannya 2x kali lipat dibanding biasanya. Pencarian konten hiburan malah naik 6x lipat. Ini terbukti misalnya dalam konten IDN Media berjudul '5 Alasan Jangan Nonton Drama 'World of Marriage' Saat Puasa'.

Nah lho, data semacam ini perlu banget kan, buat brand-brand dalam mempersiapkan konten mereka?


Baca juga: Tips Bersepeda Sehat dan Aman Saat Pandemi


2. Go hyper-local, go hyper-relevant

Demi menghasilkan output yang lebih optimal, konten harus banget kuat relevansinya dengan minat audience. Di bulan ramadan, di mana orang menghabiskan lebih banyak waktu di rumah (apalagi tahun ini masih kondisi pandemi), pencarian yang meningkat tajam misalnya adalah resep membuat dessert.

Sebagai contoh, tahun lalu saat ramadan, IDN Creative menghubungkan Indomilk dengan Yummy, salah satu unit bisnis IDN Media yang fokus pada konten kuliner, untuk menciptakan konten-konten yang menstimulasi audience menciptakan resep-resep baru berbahan dasar susu kental manis tersebut. Di luar dugaan, ternyata muncul resep-resep yang bukan hanya bercita rasa manis tapi juga gurih. Inilah pentingnya relevansi sehingga brand mampu menyampaikan cerita yang tepat, kepada orang yang tepat, media yang tepat, pada waktu yang tepat.


3. Tailor-made your stories

Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa generasi Millenial dan Gen Z memiliki preferensi dan perilaku yang berbeda, karena itu penting sekali bagi brand untuk menciptakan konten yang menyentuh mereka lebih dalam. Menurut IDN Creative, terlalu banyak generalisasi pada konten justru malah tidak bisa menghasilkan output yang optimal. Cara mengoptimalkannya bisa dengan menerbitkan konten di beberapa publisher sekaligus.

Menurut pengalaman IDN Media, konten mengenai berbuka puasa bisa disajikan dalam bentuk yang berbeda-beda. Tentu saja harus disesuaikan dengan karakter audience.

Misalnya konten berbasis teks berjudul '5 Resep Takjil yang Bikin Ingat Masa Kecil' dipublikasikan di IDN Times. Konten dengan konsep yang sama tetapi diolah dengan perspektif keluarga kemudian dipublikasikan di popmama.com. Sedangkan konten yang berbasis video ditayangkan di Yummy. Dengan demikian output yang didapatkan oleh brand bisa lebih optimal karena menjangkau berbagai macam persona.


Baca juga: Cara Seru Streaming Film di Masa Pandemi


Nah, itu tadi tiga tips marketing strategy di bulan ramadan dari IDN Creative yang semoga bisa membantu para kreator konten untuk memunculkan ide konten marketing yang sesuai dengan target pasar di bulan ramadan. Semoga bermanfaat yaaa!

Related Posts

4 komentar

  1. IDN menjadi media anak muda yang kreatif. Mampu mengedukasi kontennya dan cocok untuk anak muda. Ulasan di dalamnya juga sangat asyik di baca.

    Saya pernah nulis di sana sekali. Tentang keunikan kampus di daerah. Lumayan. Pembacanya ternyata banyak.

    BalasHapus
  2. bedanya idn creative dg idn media apa? trus idntimes anaknya siapa?

    BalasHapus
  3. Ah iya, aku pernah baca2 di IDN Times. Medianya besar banget ini.

    BalasHapus
  4. Emang penting banget para brand utk bs diterima para generasi milenial dan Z, karena generasi skrg semakin melek teknologi, jadi brand pun harus lebih kreatif lagi agar bs tetap berkembang

    BalasHapus

Haii, salam kenal. Terima kasih sudah berkunjung. Silakan komentar di sini yaa.